Juga tidak terganggu tinggi muka air (TMA) Sungai Bengawan Solo. Diestimasikan, pengerjaan jembatan yang rusak sejak akhir 2020 itu membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan. Tepatnya dimulai awal Mei hingga akhir Desember.
‘’Insya Allah tuntas. Dan selama tujuh bulan itu, Jembatan Glendeng otomatis tak bisa dilewati sama sekali,’’ imbuhnya.
Sebab beberapa pertimbangan itulah, mantan Kabag Unit Layanan dan Pengadaan Setda Tuban ini berharap masyarakat sabar menunggu dimulainya pengerjaan konstruksi perbaikan Jembatan Glendeng yang menelan dana sekitar Rp 33 miliar dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2023 itu.
Dengan begitu, Januari 2024 nanti Jembatan Glendeng sudah bisa berfungsi optimal,’’ pungkasnya. (sab/tok)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…