Darmawi juga menuding aktivitas pencucian pasir silika di Kecamatan Jenu menjadi penyebab pendangkalan sungai. Karena sungai dangkal, kata dia, air tak lancar mengalir ke laut.
‘’Kami para petani yang lahan pertaniannya terdampak banjir sempat mau demo, tapi kepala desa menjanjikan melapor kepada Pemkab Tuban,’’ ujarnya.
Setelah dilaporkan, lanjut dia, pemkab merencanakan survei sekaligus mencari solusi mengatasi banjir.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPR PRKP) Tuban Agung Supriyadi mengatakan, stafnya dari bidang sumber daya alam telah bertemu dengan perwakilan kepala desa.
‘’Tim kami sudah turun ke lapangan untuk mencari titik temu. Di situ juga muncul apa yang diharapkan oleh desa untuk menyelesaikan masalahnya,’’ ujarnya.
Salah satu solusinya, kata dia, dibutuhkan pengerukan saluran air yang baru bisa direalisasikan pada P-APBD 2023 atau APBD 2024. (fud/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…