Dari transaksi yang sudah berjalan, kata Ayub, panggilan akrabnya, rata-rata kantor cabang melayani Rp 40-50 juta per hari. Terbanyak melakukan penukaran uang pecahan Rp 20 ribu dan Rp 10 ribu. ”Hanya sebagian kecil yang menukarkan pecahan Rp 2 ribu dan Rp 5 ribu,” jelasnya. Sedangkan yang menukarkan sekitar 30-50 orang per hari.
Ayub mengatakan, sebagian besar yang menukar uang baru adalah karyawan perusahaan. Mereka memilih menukarkan di perbankan karena terjamin keaslian dan keamanannya.
Selain itu, tidak diperlukan biaya tambahan atau jasa fee seperti dilakukan jasa tukar di tepi jalan.
Ayub memastikan uang baru yang diberikan pada penukaran merupakan cetakan terbaru. Uang pecahan baru tersebut memiliki ciri berwarna lebih tajam dan ukuran yang lebih kecil. (yud/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…