Kalaupun sekarang sepi, menurut dia, lebih dominan dipicu banyaknya masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi. Hal ini mengakibatkan kebutuhan terhadap transportasi umum turun, bahkan merosot jauh.
Pria yang pernah berdinas di kantor Kecamatan Kenduruan itu mengatakan, pernah muncul wacana memindahkan terminal di lahan milik Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Pemerintah Provinsi Jawa Timur di tepi jalan raya Jatirogo—Sale. Tepatnya di barat kantor Perhutani KPH Jatirogo. Lahan tersebut kosong tak terpakai.
‘’Mungkin, kalau serius di-tembung, dapat digunakan dan Terminal Jatirogo bisa lebih ramai jika lokasinya di situ,’’ pungkasnya. (sab/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…