Artinya, tidak ada pengurangan anggaran untuk kebutuhan perbaikan jembatan yang sudah lama ditutup untuk kendaraan roda empat tersebut.
‘’Jadi, memang berdasar perencanaan teknis proyek. Dan hanya segitu (Rp 20,1 miliar, Red) yang dibutuhkan,’’ tegas pejabat berdomisili di Desa Sidodadi, Kecamatan Bangilan ini.
Lebih lanjut, mantan Kepala Bagian Adminstrasi Pembangunan dan Unit Layanan Pengadaan Setda Tuban mengatakan, karena anggaran yang sudah di-dok berdasar analisa dan penghitungan tim konsultan, Agung optimistis bahwa anggaran Rp 20,1 miliar bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2023 itu sudah cukup.
‘’Sudah dihitung secara matang. Semua kebutuhan proyek (perbaikan Jembatan Glendeng, Red) sudah terkaver,’’ pungkas alumni Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya itu. (sab/tok)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…