Mantan kepala sub Bidang Pelayanan BMKG Juanda itu menjelaskan, gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan. Dengan demikian, tidak semua cahaya sampai ke Bumi.
Peristiwa ini merupakan akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan yang hanya terjadi pada fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.
‘’Ini adalah peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi yang selalu terjadi saat fase purnama’’ jelasnya.
Pejabat kelahiran Jayapura itu memprediksi tahun ini terjadi empat kali gerhana. Tiga fenomena alam yang dapat diamati dari Indonesia adalah gerhana matahari hibrid (GMH) yang terjadi pada 20 April 2023. Selanjutnya, gerhana bulan penumbra (GBP) (5-6 Mei 2023) dan gerhana bulan sebagian (GBS) (29 Oktober 2023).
Sedangkan satu gerhana yang tidak terlihat di Indonesia adalah gerhana matahari cincin (GMC) pada 14 Oktober 2023.
‘’Kalau yang satu ini hanya fenomena alam biasa yang terjadi tiap beberapa tahun,’’ imbuhnya. (yud/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…