Mengapa bisa memprediksi bahwa pengerjaan di lapangan nantinya bakal lebih cepat, dia menerangkan, pada masa pengerjaan di lapangan, utamanya pengerjaan tahap dasar atau struktur sekitar Agustus—Oktober, musim masih kemarau.
‘’Kondisi itu sangat bagus. Selama empat bulan, pengerjaan proyek rehabilitasi jembatan di atas Bengawan Solo itu tak akan terganggu hujan atau naik-turunnya volume sungai,’’ jelasnya.
Pada saat mulai masuk musim penghujan pada November—Desember, pejabat asal Kecamatan Bangilan ini meneruskan, pengerjaan sudah bukan dasar atau struktur lagi.
‘’Jadi, kalaupun ada hujan dan air Bengawan Solo naik-turun tak menentu pada waktu tersebut, itu tidak terlalu berpengaruh,’’ tandasnya. (sab/tok)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…