Dengan begitu, lanjut politikus muda asal Kecamatan Palang ini, dana CSR bisa digunakan sesuai peruntukannya. Yakni untuk pembangunan di sekitar perusahaan, baik untuk pembangunan jalan maupun kegiatan pemberdayaan lainnya.
‘’Bukan malah digunakan untuk mbangun GOR yang seharusnya bisa didanai APBD,’’ bebernya.
Lebih lanjut mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini mempertanyakan keseriusan pemkab dalam pengelolaan anggaran menyusul tingginya silpa 2022. Bahkan, dia seakan menuding pemkab sengaja membuat silpa.
‘’Ini silpa atau disil pakan?’’ ujarnya.
Sementara itu, hingga berita ini ditulis tadi malam, Kepala Badan Pengelola Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD) Tuban Teguh Setyo budi belum bisa dikonfirmasi. (fud/tok)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…