”Inilah yang membuat pencairan ADD di setiap desa berbeda-beda. Ada yang cair lebih cepat, ada yang sampai saat ini belum cair,” ungkap dia yang kemudian mencontohkan salah satu desa yang kades dan perangkatnya empat bulan tak gajian.
Untuk desanya, lanjut Jemy, mulai pencairan kemarin. Setelah ADD cair, kata dia, proses selanjutnya pencairan gaji. ‘’Masih perlu rekomendasi camat dan administrasi dari Bank Jatim sebagai bank penyalur,’’ imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) Tuban Eko Julianto mengatakan, proses pencairan ADD dimulai sejak 21 Februari lalu.
‘’Pencairan ADD tergantung kecepatan desa memenuhi persyaratan,’’ ujarnya.
Dia menerangkan, pencairan ADD berlangsung dua tahap. Tahap pertama cair 70 persen dan tahap kedua 30 persen. (fud/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…