Dengan memiliki ilmu jurnalistik, siswa Smansa Tuban bisa mengetahui apakah tulisan yang dibaca di medsos sudah tervalidasi atau belum.
‘’Penting bagi siswa untuk tahu cara membedakan tulisan fakta dan hoax,’’ tegasnya.
Wiwik juga mengapresiasi program Radar Tuban Mengajar yang nyambangi lembaga pendidikan. Sebab, program tersebut sejalan dengan Kurikulum Merdeka Belajar yang mengharuskan siswa memiliki pemahaman literasi dan numerasi yang baik. Apalagi di tengah hujan kabar bohong di medsos yang kian marak.
‘’Semoga kerja sama SMAN 1 Tuban dengan Jawa Pos Radar Tuban terus dijalin baik sampai kapan pun,’’ tegas pendidik matematika itu. (yud/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…