Adi mengatakan, kepala SMP dan MTs memiliki tanggung jawab untuk mengantarkan peserta didiknya melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Nah, agar lulusan SMP dan MTs bisa melanjutkan, dia menganjurkan sekolah asal siswa mendaftarkan kolektif ke lembaga tujuan.
‘’Jangan sampai ada anak yang ber henti di SMP saja, minimal harus lanjut SMA atau SMK,’’ tegas pejabat asal Nganjuk itu.
Adi lebih lanjut menyampaikan, tambahan rombel tersebut juga harus sebagai pemicu semangat bagi SMAN agar meningkatkan kualitas pendidikan. Semakin banyak siswa yang di tampung, maka semakin besar pula tanggung jawab untuk mendidik para siswa menjadi generasi yang berakhlakul kharimah dan berwawasan global.
‘’Juga harus teliti dalam menjaring siswa. Jangan sampai ada kecurangan saat PPDB,’’ pesannya. (yud/wid)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…