Hari terang-terangan menyebut pihak Icon Plus tidak memiliki iktikad baik untuk memperbaiki pelayanan. Terbukti, institusi pemerintah desa yang merupakan customer Icon Plus dengan biaya langganan Rp 2,5 juta per bulan tidak mendapat respons yang baik.
Pria yang juga pelatih kempo itu mengungkapkan, kendala teknis jaringan provider Icon Plus bukan kali ini saja.
Sebelumnya, problem yang sama terjadi saat pandemi Covid-19. Saat itu, pemerintah desanya ingin mengembangkan jaringan internet untuk warga, namun gagal karena lemahnya jaringan.
‘’Padahal, untuk beli menara, kami sudah menyiapkan anggaran hingga Rp 32 juta, tapi malah sinyalnya lemah,’’ pungkasnya.
Sementara itu, Dekky, perwakilan Icon Plus yang ditelepon Jawa Pos Radar Tuban melalui WhatsApp (WA)-nya, tidak merespons. Begitu juga pertanyaan yang dikirim melalui pesan pendek tidak direspons. (fud/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…