Kenaikan angka inflasi sekarang ini, terang Ika, salah satunya dipengaruhi banyaknya permintaan barang. Di antaranya, daging, ayam, cabai, dan lainnya.
”Seperti perayaan pada umumnya, akan ada suguhan di masjid atau musala, sehingga banyak orang memesan lebih bahan-bahan pokok,” ungkapnya.
Ika membeberkan sebelas item sebagai acuan penetapan angka inflasi. Item tersebut, meliputi bahan pokok, pendidikan, transportasi, dan lainnya. ”Yang paling memengaruhi adalah harga bahan pokok, apalagi menjelang Ramadan seperti sekarang,” kata perempuan berjilbab itu.
Ika memprediksi ke depan kemungkinan angka inflasi naik lebih tinggi lagi. Terlebih, Ramadan tinggal menghitung hari. Jika nantinya angka tersebut tak kunjung turun dan memerlukan intervensi, lanjut dia, akan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
”Jika nanti diperlukan intervensi, maka kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, karena kami juga masuk dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID),” pungkas ketua tim Desa Cantik Tuban itu. (zid/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…