Putra Rektor Universitas Bojonegoro itu menyampaikan, meledaknya home industri petasan ilegal di Dusun Tegalrejo, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar Minggu (19/2) malam yang menewaskan empat orang, 23 luka-luka, serta 33 rumah rusak itu jadi pengingat.
Dalam mencukupi ekonomi, agaknya memilih usaha yang minim resiko. Sebagimana diketahui, kejadian nahas menimpa home industri petasan ilegal di Blitar milik Darmono itu memang menyedot perhatian.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa langsung meninjau lokasi kejadian pada Selasa (21/2). Pada kesempatan yang sama, mantan Menteri Sosial itu memerintahkan Bupati Blitar membuat surat keputusan (SK) tanggap darurat bencana terhadap meledaknya home industri petasan ilegal itu agar pemerintah leluasa mengucurkan bantuan kepada para korban. (sab/tok)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…