Industrialisasi di Kabupaten Tuban, lanjut dia, hingga kini masih berproses dan belum final untuk tahap operasional.
‘’Sehingga sera pan tenaga kerja sementara ini belum terlalu tinggi,’’ jelas mantan camat Kerek itu.
Sugeng mengatakan, industri di Bumi Ronggolawe sejauh ini masih minim menyerap tenaga kerja. Apakah dalam waktu dekat muncul pendirian industri baru yang menyerap banyak tenaga kerja? Sugeng memastikan belum.
‘’Sejauh ini, industri yang berpotensi menyerap banyak tenaga kerja hanya industri kilang minyak di Jenu. Lain itu tak ada,’’ tegasnya.
Menyikapi kecilnya serapan lapangan kerja di Bumi Ronggolawe, dia menegaskan akan berkoordinasi dengan Dinas Penamanam Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Tuban dan Setda Tuban.
Harapannya, industri padat karya yang ingin berinvestasi di Tuban, dibukakan jalan lebih lebar. Pejabat jebolan ilmu politik Universitas Gajah Mada Jog jakarta itu mengungkapkan, terbatasnya lapangan kerja di Tuban direspons pa ra peng angguran dengan berinisiatif berwirausaha. Menurut Sugeng, merintis usaha merupakan jalan alternatif memiliki pekerjaan.
‘’Meski skalanya kecil, tidak masalah. Sebab pasti punya potensi berkembang,’’ ujarnya yang siap mengulurkan tangan membantu skill melalui balai latihan kerja. (sab/ds)
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…