
MENEPI: Banyak perahu yang belum bisa berlayar karena cuaca buruk di Dusun Meduran, Desa Beji, Kecamatan Jenu kemarin (5/2). (Zidni Ilman Nafia/Radar Tuban)
Radartuban.jawapos.com – Kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) solar bersubsidi berlaku sejak awal September 2022 berdampak serius terhadap ekonomi nelayan di pesisir Tuban.
Akibat pembatasan pembelian di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), para nelayan terpaksa merogoh kocek lebih dalam dengan membeli solar eceran. Pasalnya, solar yang didapat dari SPBU tidak mampu mencukupi kebutuhan nelayan.
Yusono, nelayan asal Desa Beji, Kecamatan Jenu mengungkapkan, awalnya pembatasan pembelian solar bersubsidi memang tidak begitu terasa. Namun, lama-lama ternyata cukup menyiksa.
Sebab, solar yang diterima tidak sepadan dengan kebutuhan. Akibatnya, untuk menambal kekurangan tersebut, para nelayan membeli solar eceran. Praktis, biaya operasional yang dikeluarkan lebih banyak.
‘’Dari harga solar di SPBU Rp 6.800 menjadi Rp 8.000 per liter,’’ ujarnya terpaksa membeli solar eceran untuk tambahan kebutuhan BBM.
Biasanya, Yosono, untuk sekali melaut, nelayan di desanya rata-rata membutuhkan setidaknya 30-40 liter. Namun, pembelian di SPBU membatasi hanya 20 liter. Artinya, masih ada kekurangan 10-20 liter untuk sekali melaut.
‘’Kekurangan inilah yang kami tutupi dengan membeli eceran. Sehingga ada selisih kurang lebih Rp 20 ribu,’’ katanya.
Page: 1 2
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM) kembali merangkak naik. Pada Senin (1/12), harga…
Awan gelap masih menggantung di langit industri Asia. Pada November, mesin-mesin manufaktur di China, Jepang,…
Penurunan harian kembali menampar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun di balik garis merah hari…
Siapa sebenarnya pemilik sah Bank Neo Commerce (BBYB)? Pertanyaan itu kembali mencuat setelah struktur kepemilikan…
Pergerakan indeks domestik kembali menunjukkan betapa pasar masih dihantui keraguan. Pada perdagangan Jumat (21/11) IDX…
Ada jeda napas yang terasa jelas dalam laporan keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA)…