Pejabat kelahiran Jayapura itu memprediksi puncak musim kemarau dimulai pada Agustus mendatang.
‘’Puncak kemarau di Tuban akan mulai Agustus hingga September,’’ ujarnya.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG, lanjut Zem, diindikasi saat musim kemarau pada Juli mendatang akan ada fenomena El Nino yang memicu berkurangnya curah hujan dan menimbulkan kekeringan.
Namun, kondisi tersebut bisa berubah-ubah menyesuaikan dengan kondisi alam yang terjadi pada saat itu.
Meski demikian, dia mengimbau masyarakat di daerah ke ke ringan untuk terus waspada dan mengantisipasi penyusutan debit air yang ekstrem. (yud/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…