Dokter spesialis kandungan itu mengatakan, tidak hanya turun jalan di Tuban dan Jakarta, aksi para nakes juga diikuti dengan pemasangan pita hitam pada seragam kerja.
‘’Proses penyusunan dan pembahasan RUU kesehatan ini mencederai demokrasi, cacat prosedur pe nyusunan, dan sangat tersembunyi,’’ tegasnya.
Zuhri, panggilan akrabnya, menuding pemerintah juga melakukan pembungkaman suara-suara kritis yang dilakukan secara formal.
Dia menyebut pemberhentian seorang guru besar Prof Dr Zainal Muttaqin adalah bentuk power abuse yang berdampak bagi hak-hak individu warga negara, serta mengganggu proses pen didikan kedokteran.
‘’Adanya kasus kekerasan yang dialami tenaga medis juga menjadi perhatian kami,’’ tuturnya.
Dokter lulusan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu menambahkan, para nakes yang sedang bertugas dan tidak bisa ikut turun jalan diminta membantu doa di tempat tugasnya. (yud/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…