Karena itu, lanjut Nunuk, semua pihak yang bertanggung jawab dalam setiap tahapan proyek harus dikumpulkan. Betul-betul dimintai keterangan sesuai tanggung jawabnya.
‘’Sehingga menjadi jelas, di tahap mana yang salah. Apakah pada sisi perencanaan, atau memang konstruksinya yang tidak sesuai spek. Atau pengawasannya yang salah? Harus dilihat semua,’’ terang dosen berdomisili di Perumahan Tasikmadu, Kecamatan Palang itu.
Selain dari sisi konstruksi, potensi gempa dan beban angin dari setiap samping juga harus dihitung.
‘’Untuk mendapatkan hasil kontruksi yang bagus, dan menghindari potensi-potensi yang tidak diharapkan—di luar kejadian bencana, (dalam proyek konstruksi, Red) memang harus ada perencanaan matang dari awal hingga akhir, termasuk bagaimana pengawasannya juga,’’ tandas Nunuk. (tok)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…