Dalam fatwanya, PCNU Tuban juga mengimbau masyarakat untuk waspada dalam meneliti hewan kurban.
‘’Jangan sampai terjebak membeli hewan kurban yang terinfeksi lato-lato,’’ imbuh Dewan Perumus LBM PWNU Jatim itu.
Di bagian lain, PCNU Tuban mengimbau pemkab melalui dinas terkait untuk terus melakukan screening kesehatan kepada hewan, utamanya sapi yang dipasarkan menjelang Idul Adha. Kalau perlu harus dipastikan hewan kurban yang dipasarkan benar-benar sehat dan memenuhi kriteria kurban.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Tuban Eko Julianto mengatakan, terkait fatwa PCNU Tuban tersebut, dia sudah berdiskusi dengan bidang kesehatan hewan dokter hewan Pipin.
Hasilnya, disarankan untuk tidak mengonsumsi hewan kurban berpenyakit LSD sebelum direbus dengan suhu tertentu. Terutama menghindari bagian benjolan.
Terkait fatwa tersebut, Eko menyampaikan secara internal akan menyikapi demi kemaslahatan umat. (fud/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…