Petani 46 tahun itu terang-terangan mengungkapkan, kerugian yang diderita akibat kerusakan sawahnya ter sebut mencapai puluhan juta.
Kepala Desa Purworejo Muksamiadi menambahkan, dugaaan pencemaran di wilayahnya benar adanya.
‘’Banyak dikeluhkan petani yang sawahnya terdampak,’’ ujarnya.
Terkait keluhan tersebut, lanjut dia, pemerintah desanya melapor kepada DLHP Tuban. Muksamiadi berharap, organisasi perangkat daerah (OPD) berwenangan memberikan solusi konkret terkait problem tersebut.
‘’Tidak hanya lahan pertanian saja yang terdampak. Lapangan desa kami juga terdampak,’’ pungkasnya. (sab/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…