
CEK LAPANGAN: Petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban mendatangi perusahaan pasir kuarsa yang diduga mencemari lingkungan kemarin (28/3). Insert, lahan sawah yang tercemari limbah pasir kuarsa. (DLHP Tuban untuk Radar Tuban)
Radartuban.jawapos.com – Perusahaan pencucian pasir kuarsa di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu diduga sembarangan membuang limbahnya. Akibatnya, sekitar lima hektare area persawahan di Desa Purworejo, kecamatan setempat mengalami kerusakan.
Setelah menerima laporan dari Pemerintah Desa Purworejo, kemarin (28/3), Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban menginspeksi perusahaan tersebut.
Hasilnya, limbah perusahaan tersebut disinyalir kuat memicu kerusakan lahan pertanian.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala DLHP Tuban Bambang Irawan mengatakan, perusahaan pencucian pasir kuarsa yang merusak lingkungan tersebut diduga tak memiliki izin pengelolaan limbah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5 Tahun 2022. Konsekuensinya, perusahaan tersebut ditutup paksa.
‘’Tak boleh beroperasi lagi sampai izin-izin yang diwajibkan, dilengkapi,’’ tegas pejabat asal Lamongan itu.
Untuk memastikan sejauhmana limbah perusahaan pencucian pasir kuarsa itu mencemari lingkungan, kata Bambang, pihaknya perlu menguji.
Berdasar laporan petani yang sawahnya tercemari limbah tersebut, terang dia, lahan pertanian tersebut rusak dan tak bisa ditanami.
‘’Limbah itu menyebabkan lahan bercampur pasir,’’ ungkap Cipto, salah satu petani di Desa Purworejo.
Page: 1 2
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM) kembali merangkak naik. Pada Senin (1/12), harga…
Awan gelap masih menggantung di langit industri Asia. Pada November, mesin-mesin manufaktur di China, Jepang,…
Penurunan harian kembali menampar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun di balik garis merah hari…
Siapa sebenarnya pemilik sah Bank Neo Commerce (BBYB)? Pertanyaan itu kembali mencuat setelah struktur kepemilikan…
Pergerakan indeks domestik kembali menunjukkan betapa pasar masih dihantui keraguan. Pada perdagangan Jumat (21/11) IDX…
Ada jeda napas yang terasa jelas dalam laporan keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA)…