‘’Kegiatan workshop ini dalam rangka tahun pelajaran baru,’’ ujarnya.
Lulusan Universitas Negeri Jember (Unej) itu menjelaskan, implementasi Kurikulum Merdeka harus lebih sempurna dari tahun ke tahun.
Mulai tahun ini, kelas X dihadapkan pada pemilihan mata pelajaran sesuai dengan profesi yang diinginkan peserta didik. Misal, siswa yang ingin berprofesi di bidang teknik, maka siswa diarahkan untuk mengambil mata pelajaran yang menunjang pekerjaannya di masa depan.
‘’Bagi siswa yang ingin bidang humaniora atau IPS, juga disiapkan mata pelajaran terkait,’’ tegasnya.
Pemetaan bakat siswa dimulai dengan mengisi angket melalui Google Form terkait minat, bakat, dan profesi yang diimpikan.
Dengan demikian, seluruh bapak/ibu guru bisa mengarahkan dan mendukung peserta didik untuk menggapai impiannya. (yud/ds)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…