Prinsipnya, asal SDM unik berkearifan lokal ada dan terkelola—terorganisir, wisata edukasi pasti bisa jalan.
Merujuk prinsip tersebut, pria asal Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang ini mengakui memang belum banyak wisata di Tuban yang demikian. Sehingga hal ini menjadi pekerjaan rumah Pemkab Tuban.
‘’Agar pariwisata semakin variatif. Tidak melulu menawarkan panorama alam,’’ ujarnya.
Zubaidi, Ketua Pokdarwis Edukasi Anyam Bambu di Desa Kebomlati, Kecamatan Plumpang mengatakan, membangun wisata edukasi hanya perlu SDM unik dan berakearifan lokal.
‘’Setidaknya, itulah pengalaman kami saat membangun wisata edukasi anyam bambu pada akhir 2022 hingga awal 2023 kemarin,’’ ungkapnya.
Untuk menyemarakan wisata edukasi, Zubaidi mengajak setiap desa yang miliki SDM unik berkearifan lokal untuk membangun wisata edukasi. Sehingga semakin banyak wisata edukasi di Tuban. (sab/tok)
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…