
Radartuban.jawapos.com – Daftar pemilih yang menjadi target pemutakhiran data banyak yang tidak memenuhi syarat (TMS).
Dari data awal sebelum pencocokan dan penelitian (coklit) sebanyak 966.531 pemilih, saat ditetapkan dalam daftar pemilih sementara (DPS) pada 4 April lalu hanya 950.281 pemilih.
Itu berarti selama coklit 12 Februari–14 Maret, ditemukan 16.250 pemilih yang tidak bisa menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2024.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPUK Tuban Moh. Nurokhib mengatakan, berkurangnya jumlah pemilih disebabkan banyak hal. ‘’Mulai meninggal dunia, menjadi TNI/Polri dan lainnya akhirnya dinyatakan TMS,’’ ujarnya.
Dari hasil coklit tersebut, kata dia, dilakukan rekap untuk menjadi DPS Pemilu 2024. Totalnya 950.281 pemilih. Rinciannya, 470.605 pemilih laki-laki dan 479.676 pemilih perempuan. Sedangkan jumlah TPS di seluruh wilayah Bumi Ronggolawe 3.691 unit.
Rokhib, panggilan akrabnya menyampaikan, jumlah DPS berpotensi berkurang atau malah sebaliknya bertambah. Itu karena masih ada data yang perlu dilakukan tindak lanjut.
Salah satunya data pemilih ”siluman” di TPS 23 sebanyak 277 pemilih yang diyakini telah meninggal dunia.
‘’Setelah ini, data 277 pemilih tersebut akan kami tindaklanjuti dengan penghapusan,’’ tegasnya.
Page: 1 2
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM) kembali merangkak naik. Pada Senin (1/12), harga…
Awan gelap masih menggantung di langit industri Asia. Pada November, mesin-mesin manufaktur di China, Jepang,…
Penurunan harian kembali menampar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun di balik garis merah hari…
Siapa sebenarnya pemilik sah Bank Neo Commerce (BBYB)? Pertanyaan itu kembali mencuat setelah struktur kepemilikan…
Pergerakan indeks domestik kembali menunjukkan betapa pasar masih dihantui keraguan. Pada perdagangan Jumat (21/11) IDX…
Ada jeda napas yang terasa jelas dalam laporan keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA)…