
MENUNGGU HASIL INVESTIGASI: Puing reruntuhan atap Gedung Korpri di kompleks Pendapa Krido Manunggal Tuban. Atap gedung tersebut runtuh pada Selasa (9/5). (Andhika Feriawan/Radar Tuban)
Radartuban.jawapos.com – Gedung Korpri Tuban yang atapnya ambruk pada Selasa (9/5) malam lalu mulai direhabilitasi ulang. Untuk memperbaikinya, Pemkab Tuban hanya memberikan batas waktu penyelesaian selama dua bulan. Tidak seperti halnya rehabilitasi atap gedung tersebut pada akhir 2022 lalu yang berlangsung selama tiga bulan, yakni Oktober-Desember.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistika dan Persandian (Diskominfotiksan) Tuban Arif Handoyo membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, pengerjaan rehabilitasi ulang Gedung Korpri Tuban tak lebih dari 60 hari.
‘’Ditargetkan rehabilitasi ulang tersebut rampung Juli mendatang,’’ ujarnya kemarin (16/5).
Arif memastikan lamanya waktu pengerjaan yang berlangsung selama dua bulan tidak tergesa-gesa dan asal-asalan.
‘’Semua tahapan proyek tetap harus dikerjakan secara baik, benar, dan aman,’’ tegas mantan kepala Bagian Hukum Setda Tuban itu.
Arif juga optimistis rekanan mampu menyelesaikan rehabilitasi ulang tersebut tepat waktu. Penetapan lamanya pengerjaan, kata dia, juga sudah melalui kajian pihak berkompeten dan berotoritas.
Terkait hasil investigasi pemicu ambruknya Gedung Korpri Tuban, Arif menegaskan, hingga saat ini masih berproses.
Setelah hasil investigasi internal tersebut selesai, lanjut dia, Pemkab Tuban akan menyampaikan kepada publik.
Page: 1 2
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM) kembali merangkak naik. Pada Senin (1/12), harga…
Awan gelap masih menggantung di langit industri Asia. Pada November, mesin-mesin manufaktur di China, Jepang,…
Penurunan harian kembali menampar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun di balik garis merah hari…
Siapa sebenarnya pemilik sah Bank Neo Commerce (BBYB)? Pertanyaan itu kembali mencuat setelah struktur kepemilikan…
Pergerakan indeks domestik kembali menunjukkan betapa pasar masih dihantui keraguan. Pada perdagangan Jumat (21/11) IDX…
Ada jeda napas yang terasa jelas dalam laporan keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA)…