
JADI TAMBAK: Lahan pertanian di Desa Ngadipuro, Kecamatan Widang terendam banjir luapan Bengawan Solo. (Yusab Alfa Ziqin/Radar Tuban)
Radartuban.jawapos.com – Petani di sepanjang bantara Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang dirundung bencana.
Hingga kemarin (19/2), banjir luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa itu masih merendam ratusan hektare lahan pertanian dengan ketinggian antara 30-100 sentimeter.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban mencatat, total lahan pertanian terendam di empat kecamatan itu mencapai kurang lebih 318 hektare.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tuban Sudarmaji mengungkapkan, data ratusan hektare lahan pertanian terendam itu diperoleh ketika personel BPBD didampingi perangkat pemerintah kecamatan dan desa di masing-masing wilayah meninjau titik-titik lokasi banjir dari Jumat hingga kemarin (19/2).
Darmaji—sapaan akrabnya—mengemukakan, 318 hektar lahan pertanian terendam banjir luapan Bengawan Solo ini merupakan lahan produktif. Namun, sebagian besar tak bertanaman—menyusul pasca panen.
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM) kembali merangkak naik. Pada Senin (1/12), harga…
Awan gelap masih menggantung di langit industri Asia. Pada November, mesin-mesin manufaktur di China, Jepang,…
Penurunan harian kembali menampar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun di balik garis merah hari…
Siapa sebenarnya pemilik sah Bank Neo Commerce (BBYB)? Pertanyaan itu kembali mencuat setelah struktur kepemilikan…
Pergerakan indeks domestik kembali menunjukkan betapa pasar masih dihantui keraguan. Pada perdagangan Jumat (21/11) IDX…
Ada jeda napas yang terasa jelas dalam laporan keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA)…