
Radartuban.jawapos.com – Huda, A, salah satu petani di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak mengungkapkan, kerumitan mendapatkan kartu berlangsung sejak dalam proses pembuatannya. Menurutnya, rata-rata petani kesusahan saat membikin kartu dimaksud.
Sering kali pada saat pendataan muncul ketidaksesuaian data.
Baca Distribusi Kartu Tani Tak Maksimal
‘’Seringnya nama dan NIK tidak cocok, jadi susah dan ribet,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Mungkin sebab itulah, terang dia berasumsi, proses pendistribusian kartu tani berjalan lamban. Di sisi lain, lanjut dia, ketersedian kartu dari pihak bank juga terbatas. Petani muda itu menyampaikan, banyak petani yang sudah terdaftar, namun kartunya belum jadi.
‘’Dari proses pembuatan hingga penerimaan kartu memang susah. Banyak hambatannya,’’ katanya.
Page: 1 2
Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM) kembali merangkak naik. Pada Senin (1/12), harga…
Awan gelap masih menggantung di langit industri Asia. Pada November, mesin-mesin manufaktur di China, Jepang,…
Penurunan harian kembali menampar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Namun di balik garis merah hari…
Siapa sebenarnya pemilik sah Bank Neo Commerce (BBYB)? Pertanyaan itu kembali mencuat setelah struktur kepemilikan…
Pergerakan indeks domestik kembali menunjukkan betapa pasar masih dihantui keraguan. Pada perdagangan Jumat (21/11) IDX…
Ada jeda napas yang terasa jelas dalam laporan keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA)…