Pejabat berkantor di DKP2P Tuban Jalan Raya Bogorejo itu menuturkan, vaksinasi LSD kepada sapi masih dimulai di kecamatan dan sapi-sapi tertentu karena mempertimbangkan jumlah kedaruratan kasus dan jumlah dosis vaksin.
‘’Itu agar vaksin yang dosisnya terbatas ini dapat mengkaver semua wilayah,’’ jelasnya.
Mantan Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Tuban ini meneruskan, sapi–sapi sudah divaksin LSD bukan berarti tak bisa terjangkit penyakit LSD. Vaksin hanya memperkecil resiko sapi terjangkit LSD.
‘’Maka dari itu, peternak tetap harus merawat sapinya dengan baik. Kebersihan dan kesehatan makanan harus tetap dijaga,’’ tegasnya. (sab/tok)
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
Page: 1 2
Aroma kehati-hatian terasa pekat di Gedung Thamrin. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar…
Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)…
Dominasi New York di panggung finansial internasional kembali mendapat legitimasi. Kota berjuluk “The Capital of…
Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau…
PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) akhirnya buka suara. Perusahaan yang merupakan anak usaha PT Petrosea…
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia…