Radartuban.jawapos.com – Hari terakhir penerapan rekayasa lalu lintas (reklalin) untuk uji coba pengoperasian jalan lingkar selatan (JLS) kemarin (22/2) disinyalir memakan korban jiwa. Tudingan tersebut disampaikan Ketua Komisi I DPRD Tuban Fahmi Fikroni.
Dia menegaskan, reklalin yang dimulai pukul 06.00 dan bertepatan dengan jam berangkat sekolah dan kerja tersebut terkesan dipaksakan.
‘’Kalau uji coba JLS ini konsepnya matang, namun infrastrukturnya tak memadai, mbok jangan dipaksakan,’’ tegasnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Menurut Roni, sapaannya, reklalin uji coba JLS pada jam sibuk memicu Jalan Sukarno-Hatta (Suhat) kian padat. Terlebih, truk dari arah Rembang dan Babat tumplek blek melintasi jalan tersebut bersamaan para pelajar dan pekerja.
Kondisi inilah, kata dia, yang memicu potensi kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut cukup tinggi.
‘’Kami berharap semua stakeholder mawas diri. Berpikir lebih jauh dan bersiap lebih matang,’’ ujarnya.
Kasatlantas Polres Tuban AKP Kadek Aditya membantah tudingan tersebut. Dia mengklaim reklalin uji coba beroperasinya JLS adalah otoritas pihaknya dan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban.
Dia mengatakan, tanpa reklalin uji coba beroperasinya JLS, kecelakaan di Jalan Suhat akibat kelalaian pengemudi motor tetap bisa terjadi.
Radartuban.jawapos.com – Hari terakhir penerapan rekayasa lalu lintas (reklalin) untuk uji coba pengoperasian jalan lingkar selatan (JLS) kemarin (22/2) disinyalir memakan korban jiwa. Tudingan tersebut disampaikan Ketua Komisi I DPRD Tuban Fahmi Fikroni.
Dia menegaskan, reklalin yang dimulai pukul 06.00 dan bertepatan dengan jam berangkat sekolah dan kerja tersebut terkesan dipaksakan.
‘’Kalau uji coba JLS ini konsepnya matang, namun infrastrukturnya tak memadai, mbok jangan dipaksakan,’’ tegasnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Menurut Roni, sapaannya, reklalin uji coba JLS pada jam sibuk memicu Jalan Sukarno-Hatta (Suhat) kian padat. Terlebih, truk dari arah Rembang dan Babat tumplek blek melintasi jalan tersebut bersamaan para pelajar dan pekerja.
Kondisi inilah, kata dia, yang memicu potensi kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut cukup tinggi.
- Advertisement -
‘’Kami berharap semua stakeholder mawas diri. Berpikir lebih jauh dan bersiap lebih matang,’’ ujarnya.
Kasatlantas Polres Tuban AKP Kadek Aditya membantah tudingan tersebut. Dia mengklaim reklalin uji coba beroperasinya JLS adalah otoritas pihaknya dan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban.
Dia mengatakan, tanpa reklalin uji coba beroperasinya JLS, kecelakaan di Jalan Suhat akibat kelalaian pengemudi motor tetap bisa terjadi.