TUBAN, Radar Tuban – Pengakuan Fauziah bahwa RV, inisial kekasihnya tidak terlibat dalam kasus investasi bodong menuai protes. Banyak masyarakat Tuban yang menganggap pasang badannya Fauziah tersebut tidak sesuai fakta. Sejumlah korban RV pun mengirim pesan kepada Jawa Pos Radar Tuban. Isinya membeberkan fakta baru seputar keterlibatan pemuda yang tinggal di Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding tersebut.
M. Ramadhan Prasetyo, 20, salah satunya. Kepada wartawan koran ini, dia mengaku sakit hati dengan pengakuan Fauziah yang menyatakan dirinya adalah reseller Pemuda yang menyetor dana Rp 13 juta ini terang-terangan ikut investasi bodong karena bujuk rayu RV.
Rama, sapaan akrabnya mengungkapkan, dirinya adalah sahabat dekat RV dan sering nongkrong bersama. ‘’Saya tertarik ikut karena RV menjamin jika terjadi loss atau hilang, maka uang akan full refund 100 persen,’’ ucapnya.
Kepada Rama dan korban lainnya, RV mengatakan, semua uang yang disetor langsung dikelola sendiri dengan trading binary option. Dalam bujuk rayunya, RV menawarkan lima paket dengan modal yang berbeda. Rinciannya, paket A Rp 500 ribu, paket B Rp 800 ribu, paket C Rp 1 juta, paket D Rp 2 juta, dan paket E Rp 5 juta.
RV juga menjanjikan profit sekitar 30 persen dan cair 10 -– 11 hari setelah uang disetor. ‘’Saya punya bukti-buktinya,’’ tegasnya.
Bahkan, Rama siap membeberkan fakta keterlibatan RV dengan beberapa bukti yang sudah diserahkan ke Polres Gresik, sesuai dengan locus delicti dirinya menyerahkan uang.
Yang membuat mahasiswa salah satu kampus di Malang ini percaya menitipkan uang belasan juta karena latar belakang keluarga RV yang merupakan pengusaha sukses dan kaya. ‘’Saat akan gabung, RV meminta saya transfer uang ke rekening Fauziah dan Daryanti (ibu Fauziah),’’ ungkapnya.
Korban RV lainnya bernama M. Rizal Maulana, 19. Dia mengalami kerugian Rp 14 juta. Rizal mengaku tidak kenal Fauziah. Selama ini, dia menitipkan uang investasi kepada RV yang merupakan teman kuliahnya di salah satu kampus negeri di Surabaya.
Tak hanya dirinya. Rizal juga mengungkap 17 mahasiswa lain yang juga korban RV. Mereka merupakan teman satu prodi.
Mahasiswa vokasi ini juga membeberkan ”permainan” RV yang pernah menggelar seminar virtual untuk mengajak teman-teman di kampusnya join investasi bodong. Ajakan seminar virtual melalui Gmeet itu menjelaskan skema titipan uang yang dikelola RV. Dalam beberapa poin, RV tidak bisa menjelaskan secara detail bagaimana keuntungan tersebut bisa dibagi. ‘’RV bilang kalau main Binomo, tapi kadang juga bilang investasi ini menggunakan robot trading,’’ ungkap dia.
Dari 17 korban RV, kata Rizal, belum satu pun yang lapor polisi. Kendalanya karena padatnya jadwal kuliah dan praktik. Setelah tak lagi sibuk, mereka sepakat untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi. ‘’Saya ada bukti chat dan voice note ajakan RV,’’ ujar mahasiswa semester IV ini.
Dea Ayu Feramita, koordinator korban investasi bodong Fauziah – RV menambahkan, selain dua orang tersebut, masih banyak korban downline RV. Bahkan, salah satu korban dari Semarang mengaku memiliki bukti transfer ke rekening RV. Mereka berharap ada tindakan tegas terhadap RV selaku mitra Fauziah dalam mencari korban. ‘’Sementara sudah tiga korban RV yang lapor ke Polres Tuban,’’ ujarnya.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kasatreskrim Polres Tuban AKP M. Adhi Makayasa mengaku sudah tahu aduan di Instagram Polres Tuban. Dia pun membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa pun korban yang ingin melaporkan kasus investasi tersebut. Dia juga memberi sinyal dalam waktu dekat satu reseller lagi akan diproses sama seperti Fauziah. ‘’’Sekarang, kami fokus untuk menangani kasus yang sama dengan terlapor yang berbeda’’ kata dia.
Lulusan Akpol 2009 ini menegaskan, kasus penipuan tersebut akan ditindak sesuai hukum yang berlaku. Karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk bersabar dan tidak mudah terprovokasi sebelum ada kejelasan. ‘’Laporan masyarakat terkait perkara investasi sudah kami tindak lanjuti dan satu reseller sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Percayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian,’’ tegasnya.(yud/ds)