Radartuban.jawapos.com – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Tuban butuh inovasi untuk percepatan mengaktifkan KTP digital atau identitas kependudukan digital (IKD). Sebab, minat masyarakat untuk mengaktifkan IKD masih rendah.
Sejak program IKD dimulai awal Desember 2022 hingga Februari lalu atau sekitar tiga bulan, kurang lebih baru 3.000 orang atau sekitar dua persen yang melakukan aktivasi.
Padahal, tahun ini dinas yang membi dangi administrasi kependudukan tersebut menargetkan dari 956.001 penduduk yang sudah ber-KTP, 25 persennya atau 233 ribu orang sudah melakukan aktivasi.
Asumsinya, paling tidak jumlah aktivasi setiap bulannya 19.416 orang. Kalau angka tersebut terlampaui selama 12 bulan, setidaknya target dispendukcapil tahun ini tercapai.
‘’Masyarakat memang perlu mendapatkan sosialisasi keberadaan IKD dan kemanfaatannya. Karena masyarakat belum banyak yang tahu, sehingga perlu waktu untuk menyampaikan ini,’’ ujar Kepala Dispendukcapil Tuban Rohman Ubaid kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Ubaid mengungkapkan, 3.000 orang yang sudah melakukan aktivasi tersebut rata-rata berlatar belakang pegawai negeri sipil (PNS), polisi, TNI, dan aparatur lembaga pemerintahan lainnya. Sementara masyarakat umum belum banyak tersentuh.
‘’Karena PNS dan institusi pemerintahan mudah diajak koordinasi, jadi pada awal-awal ini kami menyasar mereka,’’ ujarnya.
Selain aparatur pemerintahan, Ubaid berencana menyasar lembaga pendidikan SMA sederajat. Khu susnya anak didik yang sudah berusia 17 tahun dan sudah waktunya perekaman KTP. Setelah itu, dilanjutkan perguruan tinggi.
‘’Jadi selain perekaman, nanti saat KTP jadi langsung kami aktifkan KTP digitalnya,’’ imbuhnya.
Mantan kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Tuban itu mengatakan, untuk mencapai target yang cukup besar tersebut, institusinya akan menggencarkan sosialisasi. Juga membuka pelayanan untuk mengaktifkan IKD pada 19 kecamatan plus di Mal Pelayanan Publik (MPP) Tuban.