Radartuban.jawapos.com – Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Tuban masih tinggi. Tercatat, sebanyak 32.766 masyarakat Tuban masuk kategori TPT atau orang yang menganggur dan sedang dalam mencari pekerjaan.
Jumlah ter besar didominasi lulusan SMA sederajat. Angka tersebut merujuk data dari Badan Pusat Statistika (BPS) 2023 yang disampaikan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Tuban.
Disebutkan, tamatan perguruan tinggi atau kuliah masih menduduki angkatan bekerja paling banyak atau tingkat pengangguran paling sedikit.
Dari 700.043 sarjana, sebanyak 677.277 orang atau 98,06 persen sudah dinyatakan bekerja. Sedangkan, hanya 881 (1,94 persen) sarjana yang terdata masih menganggur.
Selanjutnya, warga tamatan SD di urutan kedua yang paling banyak dinyatakan bekerja. Dari 358.968 lulusan SD, hanya 9.040 orang yang menganggur (2,52 persen). Artinya, 97,48 persen lulusan SD sudah bekerja.
Urutan ketiga ditempati tamatan SMP. Dari total 132.817 lulusan SMP, sebanyak 127.166 orang (95,75 persen) dinyatakan sudah bekerja. Selebihnya, sebanyak 5.651 orang masih dalam masa pencarian kerja. Sedangkan SMA di urutan paling buncit angkatan kerja. Dari 162.882 lulusan SMA hanya 145.688 orang (89,44 persen) yang sudah bekerja. Sisanya, sebanyak 17.194 siswa (10,66 persen) lulusan SMA, SMK, dan MA dinyatakan masih menganggur. (Selengkapnya lihat grafis)
Meski demikian, setidaknya masih ada kabar baiknya. TPT Kabupaten Tuban menunjukkan tren menurun sejak 2020. Juga lebih rendah jika di banding provinsi dan na sional.
‘’TPT Tuban 4,54 persen, di bawah provinsi Jawa Timur sebesar 5,49 persen dan nasional 5,86 persen,’’ ujar Bupati Aditya Halindra Faridzky dalam forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Tuban 2024 beberapa waktu lalu.