30.7 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

11 Rumah di Widang Porak Poranda Diterjang Puting Beliung

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Diterjang puting beliung pada Sabtu (5/2) petang, sebelas rumah di Desa Mrutuk, Kecamatan Widang porak poranda. Lima rumah di antaranya rusak parah. Selebihnya mengalami kerusakan ringan, seperti rusaknya atap yang diterbangkan angin.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Sudarmadji mengatakan, sebelum disapu puting beliung, turun hujan lebar di kawasan  Widang dan sekitarnya.

”Setelah hujan sedikit reda, angin berembus kencang. Menerbangkan sejumlah atap rumah dan merusak konstruksi rumah,” ujarnya.

Darmadji menyampaikan, sejumlah anggotanya sudah dikerahkan untuk membantu warga yang bergotong- royong memperbaiki rumah yang rusak.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban Tuban Zem Irianto Padma mengatakan, bencana awal Februari ini merupakan dampak dari puncak musim hujan.

Baca Juga :  Penyelidikan Irwid Berjalan Lebih Lambat

Menurut dia, potensi angin kencang dan puting beliung masih berlangsung hingga akhir Maret mendatang.

Pejabat kelahiran Papua ini memprediksi musim kemarau diperkirakan pada awal April. Saat awal Ramadan tersebut, masyarakat baru merasakan panas.

Meski intensitas hujan saat ini  rendah, Zem mengatakan, selama Februari – Maret masih musim penghujan.

‘’Memang intensitas hujan di utara Pulau Jawa sangat minim, yang lebih sering mengalami hujan deras adalah Pulau Jawa bagian selatan,’’ jelasnya.(yud/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Diterjang puting beliung pada Sabtu (5/2) petang, sebelas rumah di Desa Mrutuk, Kecamatan Widang porak poranda. Lima rumah di antaranya rusak parah. Selebihnya mengalami kerusakan ringan, seperti rusaknya atap yang diterbangkan angin.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Sudarmadji mengatakan, sebelum disapu puting beliung, turun hujan lebar di kawasan  Widang dan sekitarnya.

”Setelah hujan sedikit reda, angin berembus kencang. Menerbangkan sejumlah atap rumah dan merusak konstruksi rumah,” ujarnya.

Darmadji menyampaikan, sejumlah anggotanya sudah dikerahkan untuk membantu warga yang bergotong- royong memperbaiki rumah yang rusak.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tuban Tuban Zem Irianto Padma mengatakan, bencana awal Februari ini merupakan dampak dari puncak musim hujan.

- Advertisement -
Baca Juga :  51 Bacaleg di Tuban Dinyatakan TMS, KPUK: Rata-Rata Bacaleg dari Partai Nonparlemen

Menurut dia, potensi angin kencang dan puting beliung masih berlangsung hingga akhir Maret mendatang.

Pejabat kelahiran Papua ini memprediksi musim kemarau diperkirakan pada awal April. Saat awal Ramadan tersebut, masyarakat baru merasakan panas.

Meski intensitas hujan saat ini  rendah, Zem mengatakan, selama Februari – Maret masih musim penghujan.

‘’Memang intensitas hujan di utara Pulau Jawa sangat minim, yang lebih sering mengalami hujan deras adalah Pulau Jawa bagian selatan,’’ jelasnya.(yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img