Radartuban.jawapos.com – Dana Rp 3,3 miliar yang digelontorkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 2021 untuk membangun Pasar Rakyat Bulu tidaklah kecil. Harapan terangkatnya perekonomian masyarakat Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar dan sekitarnya setelah kehadiran pasar tradisional tersebut untuk sementara hanya angin lalu.
Betapa tidak, memasuki tahun kedua setelah pembangunannya rampung, pasar tersebut tak juga beroperasi, meski aset dan pengelolaannya diserahkan ke Pemkab Tuban.
Pantauan Jawa Pos Radar Tuban, kemarin (22/5) tak terlihat aktivitas di pasar yang berlokasi di Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar tersebut.
Kondisi dalam pasar tersebut sangat kotor. Bangunan dan lantai tempat transaksi penjual dan pembeli tersebut tertutup debu tebal.
Dikonfirmasi terkait mangkraknya Pasar Rakyat Bulu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop UKM Perdag) Tuban Handrijanto membenarkan bahwa hingga saat ini pasar yang berdiri di lahan eks Sub Terminal Bulu itu belum beroperasi.
Kepada wartawan koran ini, dia menutup rapat-rapat penyebab mangkraknya pasar tersebut.
‘’Tidak ada masalah apa-apa. Dalam waktu dekat segera beroperasi,’’ ujarnya kemarin (22/5).
Jika tak ada masalah mengapa Pasar Rakyat Bulu hingga kini belum beroperasi? Anto kembali mempertegas sejak pasar tersebut selesai dibangun dan diserahkan Kemendag kepada Pemkab Tuban, tak ada pro blem apa pun.
‘’Semuanya baik-baik saja,’’ tandas pejabat berkantor di Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Tuban itu.
Radartuban.jawapos.com – Dana Rp 3,3 miliar yang digelontorkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 2021 untuk membangun Pasar Rakyat Bulu tidaklah kecil. Harapan terangkatnya perekonomian masyarakat Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar dan sekitarnya setelah kehadiran pasar tradisional tersebut untuk sementara hanya angin lalu.
Betapa tidak, memasuki tahun kedua setelah pembangunannya rampung, pasar tersebut tak juga beroperasi, meski aset dan pengelolaannya diserahkan ke Pemkab Tuban.
Pantauan Jawa Pos Radar Tuban, kemarin (22/5) tak terlihat aktivitas di pasar yang berlokasi di Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar tersebut.
Kondisi dalam pasar tersebut sangat kotor. Bangunan dan lantai tempat transaksi penjual dan pembeli tersebut tertutup debu tebal.
Dikonfirmasi terkait mangkraknya Pasar Rakyat Bulu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop UKM Perdag) Tuban Handrijanto membenarkan bahwa hingga saat ini pasar yang berdiri di lahan eks Sub Terminal Bulu itu belum beroperasi.
- Advertisement -
Kepada wartawan koran ini, dia menutup rapat-rapat penyebab mangkraknya pasar tersebut.
‘’Tidak ada masalah apa-apa. Dalam waktu dekat segera beroperasi,’’ ujarnya kemarin (22/5).
Jika tak ada masalah mengapa Pasar Rakyat Bulu hingga kini belum beroperasi? Anto kembali mempertegas sejak pasar tersebut selesai dibangun dan diserahkan Kemendag kepada Pemkab Tuban, tak ada pro blem apa pun.
‘’Semuanya baik-baik saja,’’ tandas pejabat berkantor di Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Tuban itu.