Radartuban.jawapos.com – Sebanyak 1.541 calon jemaah haji (CJH) Tuban mengikuti bimbingan manasik haji kedua di Graha Sandiya kompleks Perumahan Semen Gresik, Desa Bogorejo, Kecamatan Merakurak.
Manasik haji massal kedua sekaligus yang terakhir itu dibuka oleh Bupati Aditya Halindra Faridzky didampingi Kepala Kemenag Tuban Ahmad Munir.
Dalam sambutannya, Mas Lindra—sapaan bupati—menyampaikan, manasik haji adalah tahapan penting sebelum berangkat menjalankan ibadah haji yang sesungguhnya.
‘’Ketika manasik haji berjalan lancar, Insya Allah nanti—saat di Tanah Suci bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar,’’ tuturnya.
Lebih lanjut Mas Lindra berpesan, seluruh jemaah diminta untuk selalu melakukan koordinasi dengan para pendamping, baik saat pemberangkatan maupun ketika berada di Tanah Suci. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
‘’Terus komunikasi dengan pendamping. Yang muda selalu mengawal lansia, dan bawa obat-obatan secukupnya,’’ pesannya.
Selain itu, para jemaah juga diminta untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang berlebihan hingga waktu keberangkatannya nanti. Sebab, hal itu bisa mengganggu kesehatan.
‘’Silaturahmi secukupnya untuk sepakan ini. Jaga kesehatan, dan jika menemui kendala, seperti kondisi badan kurang sehat, sesegera mungkin melakukan koordinasi dengan tim medis. Ketika sudah berada di Tanah Suci, kami juga titip doa supaya Kabupaten Tuban bisa lebih baik dan maju,’’ tandas Mas Lindra.
Kepala Kemenag Tuban Ahmad Munir mengatakan, kegiatan manasik haji ini dipandu langsung dari petugas haji dan Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah (KBIHU). Jemaah yang ikut manasik merupakan kuota pemberangkatan haji 2023.
Rinciannya, sebanyak 1.051 jemaah dari lunas tunda, urut porsi, dan prioritas lansia. Sisanya, 107 jemaah cadangan pertama, 78 jemaah cadangan kedua, dan 305 jemaah cadangan ketiga.