RADAR TUBAN – Setelah menunggu beberapa hari dan berharap kondisi kesehatannya membaik. Darniti, calon jemaah haji (CJH) asal Tuban yang mendadak sakit saat tiba di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, akhirnya memutuskan tunda berangkat.
Kepastian itu disampaikan oleh Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban Mohammad Qosim.
‘’Keluarga yang bersangkutan sudah sepakat dan membuat surat pernyataan bahwa CJH tersebut (Darniti, Red) tidak berangkat. Pertimbangannya kese hatan,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Disampaikan Qosim, jemaah sakit yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 19 itu masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Haji Surabaya. Hingga saat ini, kondisi gejala stroke yang dideritanya tak kunjung membaik.
‘’Masih perlu menjalani perawa tan secara intensif,’’ terang pria pejabat Kemenag yang juga merangkap Plt Pelaksana Haji dan Umrah itu.
Sedianya, terang Qosim, jemaah kategori lansia berusia 67 tahun itu dijadwalkan berangkat bersama CJH kloter 24, kloter gabungan CJH Tuban dan Lamongan.
Namun, hingga pemberangkatan Jumat (2/6) lalu kondisinya tak kunjung membaik. Sehingga tidak memungkinkan berangkat bersama kloter 24.
Pun sebenarnya masih ada kesempatan berangkat bersama kloter terakhir dari Jawa Timur, yang pemberangkatannya masih beberapa hari ke depan.
‘’Tapi pihak keluarga sudah memutuskan dan membuat surat pernyataan untuk tunda berangkat,’’ terang Qosim.
RADAR TUBAN – Setelah menunggu beberapa hari dan berharap kondisi kesehatannya membaik. Darniti, calon jemaah haji (CJH) asal Tuban yang mendadak sakit saat tiba di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, akhirnya memutuskan tunda berangkat.
Kepastian itu disampaikan oleh Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban Mohammad Qosim.
‘’Keluarga yang bersangkutan sudah sepakat dan membuat surat pernyataan bahwa CJH tersebut (Darniti, Red) tidak berangkat. Pertimbangannya kese hatan,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Disampaikan Qosim, jemaah sakit yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 19 itu masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Haji Surabaya. Hingga saat ini, kondisi gejala stroke yang dideritanya tak kunjung membaik.
‘’Masih perlu menjalani perawa tan secara intensif,’’ terang pria pejabat Kemenag yang juga merangkap Plt Pelaksana Haji dan Umrah itu.
- Advertisement -
Sedianya, terang Qosim, jemaah kategori lansia berusia 67 tahun itu dijadwalkan berangkat bersama CJH kloter 24, kloter gabungan CJH Tuban dan Lamongan.
Namun, hingga pemberangkatan Jumat (2/6) lalu kondisinya tak kunjung membaik. Sehingga tidak memungkinkan berangkat bersama kloter 24.
Pun sebenarnya masih ada kesempatan berangkat bersama kloter terakhir dari Jawa Timur, yang pemberangkatannya masih beberapa hari ke depan.
‘’Tapi pihak keluarga sudah memutuskan dan membuat surat pernyataan untuk tunda berangkat,’’ terang Qosim.