27.2 C
Tuban
Tuesday, 15 April 2025
spot_img
spot_img

Palsukan Dokumen PPDB, Mengaku Pindah Tugas hingga Miskin

RADARTUBAN – Dugaan pemalsuan dokumen persyaratan masuk sekolah unggulan pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Tuban tahun ini masih terjadi. Kondisi ini sangat ironis saat sistem zonasi sudah berjalan empat tahun.

Untuk sementara hingga kemarin (7/6) ditemukan dugaan pemalsuan dokumen yang dilakukan lima orang tua pendaftar demi mendapatkan kursi di SMPN 1 Tuban.

Kepada Jawa Pos Radar Tuban, salah seorang sumber terpercaya mengatakan, pemalsuan dokumen tersebut memanfaatkan celah jalur perpindahan orang tua dan afirmasi.

Di jalur tersebut, ditemukan empat orang tua siswa yang bekerja sebagai salah satu pegawai institusi vertikal di Tuban yang memalsukan surat pindah tugasnya. Setelah dilakukan kroscek ke institusi tempatnya bertugas, yang bersangkutan tidak pernah dimutasi selama setahun terakhir.

Baca Juga :  64 Siswa SMAN 1 Tuban Lolos Jalur SNBP dan 14 Siswa Lolos Jalur Prestasi

Satu orang lainnya melakukan kecurangan dengan mendaftar melalui jalur afirmasi atau jalur siswa miskin. Saat tim PPDB mengkroscek, ternyata orang tua pendaftar tersebut memiliki dua mobil dan rumah mewah.

Dapat disimpulkan pendaftar jalur siswa miskin tersebut adalah orang mampu. Ditanya alasan mendaftar melalui jalur siswa miskin, orang tua tersebut meminta maaf dan siap mengundurkan diri. Sedangkan pendaftar lain masih diverifikasi.

Kepala SMPN 1 Tuban Umirindiyah membenarkan ditemukan empat orang tua yang diindikasi melakukan pemalsuan surat pindah tugas. Juga, ditemukan satu orang tua siswa yang tergolong mampu, tapi mendaftar melalui jalur afirmasi.

Setelah ditemukan lima orang yang menyertakan dokumen tidak sesuai dengan kenyataan, akhirnya mereka menyatakan mengundurkan diri.

Baca Juga :  Kemenag Siap Sukseskan Tryout UTBK

‘’Kalau ada dokumen tidak sesuai, pasti kami tolak,’’ tegasnya.

Mantan kepala SMPN 1 Palang itu mengatakan, setiap pendaftar selalu dikroscek kebenaran dokumen dan fakta di lapangan.

Dia mengaku sudah memiliki tim untuk melakukan survei ke rumah orang tua siswa. Termasuk mengecek kebenaran pendaftar jalur afirmasi.

Dari hasil survei lapangan, kata dia, untuk sementara ditemukan lima orang yang diindikasi melakukan pemalsuan dokumen persyaratan.

RADARTUBAN – Dugaan pemalsuan dokumen persyaratan masuk sekolah unggulan pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Tuban tahun ini masih terjadi. Kondisi ini sangat ironis saat sistem zonasi sudah berjalan empat tahun.

Untuk sementara hingga kemarin (7/6) ditemukan dugaan pemalsuan dokumen yang dilakukan lima orang tua pendaftar demi mendapatkan kursi di SMPN 1 Tuban.

Kepada Jawa Pos Radar Tuban, salah seorang sumber terpercaya mengatakan, pemalsuan dokumen tersebut memanfaatkan celah jalur perpindahan orang tua dan afirmasi.

Di jalur tersebut, ditemukan empat orang tua siswa yang bekerja sebagai salah satu pegawai institusi vertikal di Tuban yang memalsukan surat pindah tugasnya. Setelah dilakukan kroscek ke institusi tempatnya bertugas, yang bersangkutan tidak pernah dimutasi selama setahun terakhir.

Baca Juga :  Pasar Rakyat Bulu Dua Tahun Mangkrak, Anggaran Rp 3,3 M Sia-Sia

Satu orang lainnya melakukan kecurangan dengan mendaftar melalui jalur afirmasi atau jalur siswa miskin. Saat tim PPDB mengkroscek, ternyata orang tua pendaftar tersebut memiliki dua mobil dan rumah mewah.

- Advertisement -

Dapat disimpulkan pendaftar jalur siswa miskin tersebut adalah orang mampu. Ditanya alasan mendaftar melalui jalur siswa miskin, orang tua tersebut meminta maaf dan siap mengundurkan diri. Sedangkan pendaftar lain masih diverifikasi.

Kepala SMPN 1 Tuban Umirindiyah membenarkan ditemukan empat orang tua yang diindikasi melakukan pemalsuan surat pindah tugas. Juga, ditemukan satu orang tua siswa yang tergolong mampu, tapi mendaftar melalui jalur afirmasi.

Setelah ditemukan lima orang yang menyertakan dokumen tidak sesuai dengan kenyataan, akhirnya mereka menyatakan mengundurkan diri.

Baca Juga :  Disdik Petakan Pagu SD – SMP, Tersedia 17.584 Kursi SD dan 12.384 SMP

‘’Kalau ada dokumen tidak sesuai, pasti kami tolak,’’ tegasnya.

Mantan kepala SMPN 1 Palang itu mengatakan, setiap pendaftar selalu dikroscek kebenaran dokumen dan fakta di lapangan.

Dia mengaku sudah memiliki tim untuk melakukan survei ke rumah orang tua siswa. Termasuk mengecek kebenaran pendaftar jalur afirmasi.

Dari hasil survei lapangan, kata dia, untuk sementara ditemukan lima orang yang diindikasi melakukan pemalsuan dokumen persyaratan.

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img