RADAR TUBAN – Setelah kembali aktif sekitar empat bulan, operasional mobil penumpang umum (MPU) program Angkutan Pelajar Gratis mandek lagi. Itu menyusul berakhirnya masa kontrak dengan rekanan beberapa hari lalu.
Praktis, kini tak ada lagi layanan angkutan pelajar gratis. Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Imam Isdarmawan membenarkan perihal berakhirnya “masa berlaku” program angkutan pelajar gratis tersebut.
Dia mengemukakan, program yang direalisasikan Pemkab Tuban bersama rekanan PT Tuban Agung Makmur tersebut sudah disetop per awal Juni.
Rencananya, lanjut Imam sapaannya, program menelan dana tak kurang dari Rp 480 juta dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2023 itu akan direalisasikan lagi akhir tahun ini.
‘’Sekitar September—Oktober mendatang,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (13/6).
Realisasi program Angkutan Pelajar Gratis dalam waktu dekat ini, kata pejabat kelahiran Semarang, Jawa Tengah itu, belum memungkinkan. Pasalnya, program dimaksud akan dilangsungkan lagi menggunakan dana perubahan APBD (PAPBD) 2023.
‘’Yang tempo realisasinya paling cepat dimulai pada September,’’ imbuhnya.
Alumni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi ini berharap, rencana merealisasikan lagi program Angkutan Pelajar Gratis pada akhir tahun tersebut mendapat bersetujuan dari pihak-pihak berwenang.
‘’Agar para pelajar mendapat manfaat dari program itu lagi. Yakni pulang—pergi dari rumah ke sekolah secara layak dan gratis,’’ jelasnya.
Apakah rencana realisasi program Angkutan Pelajar Gratis pada akhir tahun nanti akan mengalami banyak perbedaan teknis daripada realisasi sebelumnya.
Imam menuturkan, program yang sama tidak banyak perubahan. Pun terkait anggaran.