RADAR TUBAN – Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) jenjang SMA/SMK se-Jawa timur, Senin (17/7/203) dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Pembukaan masa orientasi siswa baru ini melalui zoom meeting. Diikuti guru dan siswa secara daring melalui sekolah masing-masing.
Untuk meminimalisasi terjadinya perundungan, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa timur membuat aturan kegiatan orientasi siswa baru sepenuhnya diselenggarakan pendidik. Kakak kelas di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) hanya dilibatkan sebagai pendamping siswa baru.
“Mari wujudkan sekolah ramah anak tanpa perundungan dan tanpa kekerasan untuk mencetak generasi cerdas dan berakhlak mulia,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah benar-benar memberikan atensi agar kejadian perundungan—yang sebelumnya pernah terjadi, jangan sampai terulang. Pun untuk tahun-tahun yang akan datang. Seluruh siswa baru harus dibuat nyaman dengan kegiatan MPLS.
Sementara itu, Ketua MKKS SMAN Tuban Djoko Srijatno mengatakan, MPLS hari pertama di Kabupaten Tuban melibatkan berbagai stakeholder sekolah. Selain memperkenalkan guru dan tenaga kependidikan, siswa juga dikenalkan dengan fungsi stakeholder sekolah, seperti komite.
Pada hari pertama MPLS, lanjut dia, juga menghadirkan komite dan sejumlah perwakilan dari institusi terkait.
“Seluruh sekolah aturannya sama sesuai yang ditetapkan Disdik Provinsi Jawa Timur,” tandasnya. (yud/tok)
—————————————————————-
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
RADAR TUBAN – Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) jenjang SMA/SMK se-Jawa timur, Senin (17/7/203) dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Pembukaan masa orientasi siswa baru ini melalui zoom meeting. Diikuti guru dan siswa secara daring melalui sekolah masing-masing.
Untuk meminimalisasi terjadinya perundungan, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa timur membuat aturan kegiatan orientasi siswa baru sepenuhnya diselenggarakan pendidik. Kakak kelas di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) hanya dilibatkan sebagai pendamping siswa baru.
“Mari wujudkan sekolah ramah anak tanpa perundungan dan tanpa kekerasan untuk mencetak generasi cerdas dan berakhlak mulia,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah benar-benar memberikan atensi agar kejadian perundungan—yang sebelumnya pernah terjadi, jangan sampai terulang. Pun untuk tahun-tahun yang akan datang. Seluruh siswa baru harus dibuat nyaman dengan kegiatan MPLS.
- Advertisement -
Sementara itu, Ketua MKKS SMAN Tuban Djoko Srijatno mengatakan, MPLS hari pertama di Kabupaten Tuban melibatkan berbagai stakeholder sekolah. Selain memperkenalkan guru dan tenaga kependidikan, siswa juga dikenalkan dengan fungsi stakeholder sekolah, seperti komite.
Pada hari pertama MPLS, lanjut dia, juga menghadirkan komite dan sejumlah perwakilan dari institusi terkait.
“Seluruh sekolah aturannya sama sesuai yang ditetapkan Disdik Provinsi Jawa Timur,” tandasnya. (yud/tok)
—————————————————————-
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.