RADAR TUBAN – Suhu udara cukup terik dampak fenomena El Nino mulai terasa di Tuban. Sejak memasuki musim kemarau awal Juni lalu, rata-rata suhu udara di Bumi Ronggolawe terus mengalami peningkatan.
Pekan lalu, rerata suhu udara di wilayah pesisir utara ini mencapai 31,5 derajat Celsius. Pekan ini, naik menjadi 33 derajat Celsius.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BM KG) Stasiun Meterologi Tuban Zem Irianto membenarkan perihal suhu udara yang menunjukkan tren semakin panas tersebut.
Dikatakan dia, suhu udara terik tersebut, karena kemarau kali ini sifatnya kering.
‘’Sehingga wajar semakin panas,’’ katanya Pejabat BMKG jebolan Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia itu mengiyakan, suhu udara yang terik ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga puncak musim kemarau pada Agustus mendatang.
‘’Itu menyusul dampak fenomea El Nino yang semakin terasa,’’ ujarnya.
Namun, berapa suhu udara di Tuban pada puncak musim kemarau nanti, Zem belum bisa mengemukakan.
Dia hanya mengutarakan, setinggi-tingginya, rerata suhu udara di Tuban tidak akan melebihi batas normal, yakni 37-38 derajat Celsius.
Kendati demikian, pria pernah berdinas di BMKG Stasiun Meteorologi Juanda ini meneruskan, pemkab berikut masyarakat Tuban perlu menyiapkan diri mulai sekarang.
Langkah antisipatif harus diproyeksi, bahkan diambil segera agar tak keteteran menyikapi ragam konsekuensi puncak musim kemarau pada Agustus itu, yakni menyiapkan tandon-tandon dan menyimpan air bersih sebanyak mungkin. Terlebih, pada wilayah rawan kekeringan.