31.8 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Recovery Saat GITET Ngimbang Rusak, PLTU Alami Trip

spot_img

TUBAN, Radar Tuban – Wilayah Tuban tidak terlalu tergantung dengan GITET Ngimbang. Itu karena kabupaten di pesisir Laut Jawa tersebut mempunyai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Awar-awar. Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Teknik PLN Tuban Nurul Pandji.

Selama kerusakan GITET Ngimbang kemarin (11/2) pukul 08.53, PLTU yang berlokasi di Desa Wadung, Kecamatan Jenu ini langsung memberikan recovery. Recovery PLTU yang beroperasi sejak 2013 itu justru menyebabkan dua turbinnya kepanasan, hingga mengeluarkan asap di luar batas kewajaran. Panji menyebutkan, hal tersebut terjadi karena beban PLTU Tanjung Awar-Awar cukup berat.

”Dalam teknis kendaraan, istilahnya overheat,” bebernya.

Dikonfirmasi terpisah, Supervisor Senior Umum dan CSR PLTU Tanjung Awar-Awar Catur Subagya membenarkan keterangan Panji tersebut. Catur sapaannya menyampaikan, PLTU yang menempati lahan seluas 86 hektare tersebut terdampak kerusakan GITET Ngimbang karena merupakan PLTU paling dekat. Dalam teknis kelistrikan, PLTU mengalami trip. Sebuah kondisi terlepasnya jaringan transmisi listrik.

Baca Juga :  Miris! Sejumlah Pelajar SMA di Tuban Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

”Lepas dari sistem jaringan lainnya,” ujarnya.

Pelepasan tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk melindungi sistem jaringan distibusi lainnya agar kerusakan tidak merembet atau meluas. Catur menerangkan, pelepasan tersebut dilakukan secara otomatis. Berkat fungsi sebuah peranti bernama circuit breaker (CB).  Sedangkan, insiden dua turbin yang mengepulkan asap tersebut merupakan serangkaian dari trip tersebut.

”Pengepulan asap tersebut justru menguntungkan. Asap  merupakan proteksi,” terangnya.

Proteksi tersebut, menurut Catur,  cukup berhasil. Jika tidak, maka akan timbul ledakan dan kebakaran. Jika ledakan tersebut memicu kebakaran, maka statusnya naik menjadi bencana.

Bapak satu anak ini melanjutkan, sampai berita ini ditulis PLTU Tanjung Awar-awar masih terus diinvestigasi dan diperbaiki sistemnya yang rusak.

Baca Juga :  Disdik–Radar Tuban Siap Gelar Lomba Mewarnai

Selain tidak memicu ledakan dan kebakaran, lanjut Catur, insiden trip juga tidak mengakibatkan korban jiwa.

”Semua karyawan di lokasi dan sekitar turbin ditarik keluar. Bagian teknisi lantas masuk untuk menjalankan tugasnya,” pungkasnya. (sab/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Wilayah Tuban tidak terlalu tergantung dengan GITET Ngimbang. Itu karena kabupaten di pesisir Laut Jawa tersebut mempunyai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Awar-awar. Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian Teknik PLN Tuban Nurul Pandji.

Selama kerusakan GITET Ngimbang kemarin (11/2) pukul 08.53, PLTU yang berlokasi di Desa Wadung, Kecamatan Jenu ini langsung memberikan recovery. Recovery PLTU yang beroperasi sejak 2013 itu justru menyebabkan dua turbinnya kepanasan, hingga mengeluarkan asap di luar batas kewajaran. Panji menyebutkan, hal tersebut terjadi karena beban PLTU Tanjung Awar-Awar cukup berat.

”Dalam teknis kendaraan, istilahnya overheat,” bebernya.

Dikonfirmasi terpisah, Supervisor Senior Umum dan CSR PLTU Tanjung Awar-Awar Catur Subagya membenarkan keterangan Panji tersebut. Catur sapaannya menyampaikan, PLTU yang menempati lahan seluas 86 hektare tersebut terdampak kerusakan GITET Ngimbang karena merupakan PLTU paling dekat. Dalam teknis kelistrikan, PLTU mengalami trip. Sebuah kondisi terlepasnya jaringan transmisi listrik.

Baca Juga :  SMAN 3 Tuban, Memperingati Kemerdekaan dengan Semangat dan Kebahagiaan

”Lepas dari sistem jaringan lainnya,” ujarnya.

- Advertisement -

Pelepasan tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk melindungi sistem jaringan distibusi lainnya agar kerusakan tidak merembet atau meluas. Catur menerangkan, pelepasan tersebut dilakukan secara otomatis. Berkat fungsi sebuah peranti bernama circuit breaker (CB).  Sedangkan, insiden dua turbin yang mengepulkan asap tersebut merupakan serangkaian dari trip tersebut.

”Pengepulan asap tersebut justru menguntungkan. Asap  merupakan proteksi,” terangnya.

Proteksi tersebut, menurut Catur,  cukup berhasil. Jika tidak, maka akan timbul ledakan dan kebakaran. Jika ledakan tersebut memicu kebakaran, maka statusnya naik menjadi bencana.

Bapak satu anak ini melanjutkan, sampai berita ini ditulis PLTU Tanjung Awar-awar masih terus diinvestigasi dan diperbaiki sistemnya yang rusak.

Baca Juga :  Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Banyudono Boyolali Berinisial S

Selain tidak memicu ledakan dan kebakaran, lanjut Catur, insiden trip juga tidak mengakibatkan korban jiwa.

”Semua karyawan di lokasi dan sekitar turbin ditarik keluar. Bagian teknisi lantas masuk untuk menjalankan tugasnya,” pungkasnya. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img