31.8 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Bupati Bakal Evaluasi Permasalahan dalam Seleksi Perades di Tuban yang Amburadul

spot_img

RADAR TUBAN – Bupati Aditya Halindra Faridzky turut merespon terkait amburadulnya pelaksanaan seleksi perangkat desa (perades) serentak 2023 yang ditangani pihak ketiga, Universitas Airlangga (Unair).

Dalam waktu dekat, bupati karib disapa Mas Lindra ini akan segera melakukan evaluasi.

‘’Evaluasi dilakukan untuk melihat secara menyeluruh. Di sisi mana (seleksi perades, Red) yang dianggap gagal. Itu yang nantinya kita perbaiki,’’ ujarnya usai menghadiri rapat paripurna bersama anggota DPRD Tuban, Rabu (16/8).

Disampaikan Mas Lindra, meski pelaksanaan seleksi perades banyak mengalami masalah, namun bukan berarti gagal.

Menurutnya, permasalahan yang muncul selema pelaksanaan seleksi harus dilihat secara adil.

‘’Jangan sampai hanya karena beberapa masalah kemudian digeneralisir semua. Dalam evaluasi harus ada probabilitasnya. Seumpama dari 100 persen yang eror 1 persen, itulah yang perlu diperbaiki,’’ terang dia.

Baca Juga :  Sejumlah tokoh nasional melayat ke rumah duka istri Moeldoko

Karena itu, tegas Mas Lindra, evaluasi akan dikhususkan kepada panitia desa dan pihak Unair. Sebab, pelaksanaan pengisian perades menjadi kewenangan masing-masing desa.

Termasuk dipilihnya pihak ketiga—penyedia soal, juga berdasar musyawarah desa.

‘’Itu berdasarkan kajian dari masing-masing desa, sementara pemkab sifatnya hanya memfasilitasi,’’ imbuhnya.

Lebih lanjut, mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur itu mengatakan, ihwal problem proses seleksi, pihaknya juga meminta agar Unair memberikan penjelasan.

‘’Kami telah meminta Unair menjelaskan kepada publik sebagai pihak yang bertanggungjawab. Dan kemarin juga sudah memberikan penjelasan ke kami, juga ke media,’’ ujarnya.

Disinggung adanya peserta seleksi yang menuntut tes perades ulang menyusul adanya dugaan kecurangan? Ditegaskan bupati, adanya dugaan kecurangan yang disampaikan peserta tidak lantas langsung tes ulang.

Baca Juga :  Mendag Fokus Jaga Momentum Pertumbuhan Ekspor dan Pengendalian Inflasi

Menurutnya, semua harus dilihat secara komprehensif. Termasuk yang melatar belakangi adanya dugaan kecurangan tersebut.

‘’ Seleksi ulang itu tidak bisa begitu saja dilakukan. Jika memang tidak bermasalah, mengapa harus ada seleksi ulang,’’ tandasnya. (fud/tok)

RADAR TUBAN – Bupati Aditya Halindra Faridzky turut merespon terkait amburadulnya pelaksanaan seleksi perangkat desa (perades) serentak 2023 yang ditangani pihak ketiga, Universitas Airlangga (Unair).

Dalam waktu dekat, bupati karib disapa Mas Lindra ini akan segera melakukan evaluasi.

‘’Evaluasi dilakukan untuk melihat secara menyeluruh. Di sisi mana (seleksi perades, Red) yang dianggap gagal. Itu yang nantinya kita perbaiki,’’ ujarnya usai menghadiri rapat paripurna bersama anggota DPRD Tuban, Rabu (16/8).

Disampaikan Mas Lindra, meski pelaksanaan seleksi perades banyak mengalami masalah, namun bukan berarti gagal.

Menurutnya, permasalahan yang muncul selema pelaksanaan seleksi harus dilihat secara adil.

- Advertisement -

‘’Jangan sampai hanya karena beberapa masalah kemudian digeneralisir semua. Dalam evaluasi harus ada probabilitasnya. Seumpama dari 100 persen yang eror 1 persen, itulah yang perlu diperbaiki,’’ terang dia.

Baca Juga :  Tak Bisa Mengolah, Sampah di Tuban Dikirim ke Luar Kota

Karena itu, tegas Mas Lindra, evaluasi akan dikhususkan kepada panitia desa dan pihak Unair. Sebab, pelaksanaan pengisian perades menjadi kewenangan masing-masing desa.

Termasuk dipilihnya pihak ketiga—penyedia soal, juga berdasar musyawarah desa.

‘’Itu berdasarkan kajian dari masing-masing desa, sementara pemkab sifatnya hanya memfasilitasi,’’ imbuhnya.

Lebih lanjut, mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur itu mengatakan, ihwal problem proses seleksi, pihaknya juga meminta agar Unair memberikan penjelasan.

‘’Kami telah meminta Unair menjelaskan kepada publik sebagai pihak yang bertanggungjawab. Dan kemarin juga sudah memberikan penjelasan ke kami, juga ke media,’’ ujarnya.

Disinggung adanya peserta seleksi yang menuntut tes perades ulang menyusul adanya dugaan kecurangan? Ditegaskan bupati, adanya dugaan kecurangan yang disampaikan peserta tidak lantas langsung tes ulang.

Baca Juga :  BMKG Tuban Sebut Terjadi 78 Kali Gempa Susulan

Menurutnya, semua harus dilihat secara komprehensif. Termasuk yang melatar belakangi adanya dugaan kecurangan tersebut.

‘’ Seleksi ulang itu tidak bisa begitu saja dilakukan. Jika memang tidak bermasalah, mengapa harus ada seleksi ulang,’’ tandasnya. (fud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img