RADAR TUBAN – Bantuan pelampung untuk keselamatan warga saat menggunakan perahu penyeberangan Sungai Bengawan Solo menyusul penutupan Jembatan Glendeng, masih sangat minim. Total bantuan yang diberikan hanya sepuluh pelampung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Bambang Irawan membenarkan ihwal minimnya bantuan pelampung untuk penyeberangan perahu tersebut.
Disampaikan dia, minimnya bantuan pelampung tersebut karena terbentur kewenangan.
Dikemukakan Bambang, tanggung jawab penyeberangan perahu di Bengawan Solo merupakan kewenangan pemerintah provinsi, sehingga pemerintah daerah tidak bisa mengalokasikan anggaran untuk pengadaan pelampung.
‘’Karena itu, di-PAK (perubahan anggaran keuangan) juga tidak dialokasikan,’’ paparnya.
Karena bantuan pelampung yang diberikan sangat minim, sehingga pelampung diprioritaskan untuk pelajar, baik dari Tuban maupun Bojonegoro.
‘’Untuk sementara, pelampung yang diberikan itu sifatnya bantuan yang peruntukannya bagi anak-anak sekolah yang menyeberang,’’ terang pejabat kelahiran Lamongan itu.
Lebih lanjut, Bambang menyampaikan, seiring minimnya jumlah pelampung yang tersedia, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang hendak ke Bojonegoro atau sebaliknya ke Tuban, lebih baik menempuh menggunakan jalur alternatif.
‘’Meski jauh, itu lebih aman,’’ tandasnya. (fud/tok)
RADAR TUBAN – Bantuan pelampung untuk keselamatan warga saat menggunakan perahu penyeberangan Sungai Bengawan Solo menyusul penutupan Jembatan Glendeng, masih sangat minim. Total bantuan yang diberikan hanya sepuluh pelampung.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban Bambang Irawan membenarkan ihwal minimnya bantuan pelampung untuk penyeberangan perahu tersebut.
Disampaikan dia, minimnya bantuan pelampung tersebut karena terbentur kewenangan.
Dikemukakan Bambang, tanggung jawab penyeberangan perahu di Bengawan Solo merupakan kewenangan pemerintah provinsi, sehingga pemerintah daerah tidak bisa mengalokasikan anggaran untuk pengadaan pelampung.
‘’Karena itu, di-PAK (perubahan anggaran keuangan) juga tidak dialokasikan,’’ paparnya.
- Advertisement -
Karena bantuan pelampung yang diberikan sangat minim, sehingga pelampung diprioritaskan untuk pelajar, baik dari Tuban maupun Bojonegoro.
‘’Untuk sementara, pelampung yang diberikan itu sifatnya bantuan yang peruntukannya bagi anak-anak sekolah yang menyeberang,’’ terang pejabat kelahiran Lamongan itu.
Lebih lanjut, Bambang menyampaikan, seiring minimnya jumlah pelampung yang tersedia, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang hendak ke Bojonegoro atau sebaliknya ke Tuban, lebih baik menempuh menggunakan jalur alternatif.
‘’Meski jauh, itu lebih aman,’’ tandasnya. (fud/tok)