PERINGATAN untuk seluruh masyarakat Tuban menyusul meningkatnya protokol kesehatan (prokes) menyusul bayang-bayang pertambahan kasus Covid-19 yang terus meningkat.
Tak tanggung-tanggung, kemarin (15/2) kasus harian meningkat tajam sebanyak 64 kasus. Pertambahan kasus aktif ini terbanyak selama sepekan terakhir. Tertinggi sebelumnya, dua hari lalu menyentuh angka 57 orang.
Seiring bertambahnya kasus baru tersebut, kini jumlah kasus aktif berdasar identitas warga Tuban tersisa 121 orang. Itu setelah 23 pasien dinyatakan sembuh kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban Bambang Priyo Utomo mengungkapkan, untuk kasus aktif yang ter-update sebagai warga Tuban masih didominasi kasus dari luar atau pasien yang menjalani isolasi maupun perawatan di rumah sakit luar Tuban. Untuk rincian pastinya, Bambang belum bisa menyampaikan.
‘’Yang jelas masih didominasi kasus dari luar Tuban,’’ tegas Bambang, sapaan akrabnya.
Meski kasus aktif rata-rata bergejala ringan, namun pertambahan kasus baru yang kian melejit ini patut menjadi atensi bersama. Terlebih, pasien meninggal dunia kembali muncul.
‘’Jangan sampai understimate (menganggap remeh). Sudah ada pasien yang meninggal. Kewaspadaan tinggi dan menerapkan protokol kesehatan harus ditingkatkan,’’ tegasnya.
Lebih lanjut Bambang menyampaikan, meninggalnya satu pasien ini bisa menjadi warning bersama bahwa virus Covid-19 ini masih sangat berbahaya bagi pasien lansia dan pasien yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan.
Karena itu, tegas mantan kepala Puskesmas Tambakboyo ini, masyarakat perlu diingatkan untuk selalu mematuhi prokes yang bukan tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga melindungi orang lain di sekitar kita.
‘’Seringkali kita tidak sadar, tapi ternyata terpapar. Sehingga menularkan ke yang lain. Bahayanya, menularkan ke lansia dan orang yang memiliki komorbid,’’ ujarnya.
Lebih lanjut Bambang menyampaikan, karena jumlah kasus baru terus muncul dan terjadi peningkatan yang signifikan, semua kasus baru langsung dianggap sebagai varion Omicron. Tujuannya, untuk mempercepat proses penanganan.
‘’Memang gejalanya lebih ringan, tapi tetap saja bahaya. Sekali lagi, jangan understimate,’’ tandasnya.
Adapun rincian 121 pasien yang masih menjalani perawatan dan pemantauan, yakni 84 pasien menjalani isolasi terpadu (isoter); 25 pasien dirawat di rumah sakit luar Tuban; 11 pasien menjalani perawatan di RSUD dr R. Koesma Tuban; dan 1 pasien menjalani perawatan di RS Ali Manshur Jatirogo. (tok/ds)