TUBAN – Di tengah ketidakjelasan rencana pembangunan menara rukyatul hilal di area Kantor Urusan Agama (KUA) Palang, Kanwil Kemenag Jatim dan Kemenag Tuban memunculkan opsi tempat lain pembangunan menara. Tempat tersebut di Pantai Panduri, Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu.
Selasa (28/11) lalu Kanwil Kemenag Jatim melakukan survei lokasi. Hasilnya, tempat tersebut dinilai layak didirikan menara rukyatul hilal. Bahkan, disarankan diujicobakan pada penetapan Ramadan tahun depan.
Kasi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Tuban Mashari mengatakan, sekarang ini Pantai Panduri menjadi opsi terkuat lokasi rukyatul hilal baru di Tuban.
Pertimbangan utamanya karena lokasinya strategis. Dia menerangkan, berdasarkan observasi tim Kanwil Kemenag Jatim, tempat wisata pantai tersebut sangat pas karena okasinya menghadap laut sisi barat.
‘’Ketika kami sampai magrib di Pantai Panduri, sepanjang ufuk terbenamnya matahari tidak erlihat lampu-lampu pemukiman yang mengganggu penglihatan,’’ ujarnya ketika diwawancarai Jawa Pos Radar Tuban.
Salah satu gangguan yang bisa diantisipasi dan tidak terlalu bermasalah adalah kapal yang melintas dan hendak ke pelabuhan.
Dengan pertimbangan tersebut, kata Mashari, Kanwil Kemenag Jatim memberikan saran agar Pantai Panduri dicoba untuk rukyatul hilal pada penetapan Ramadan 2024.
Karena itu, nantinya tim Badan Hisab Rukyat (BHR) Kemenag Tuban dibagi dua. Satu tim ke Menara Rukyatul Hilal Di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori dan tim lain di Pantai Panduri.
‘’Kalau memang hasilnya bisa melihat bulan, besar kemungkinan dibangun menara,’’ tegas pria asal Lamongan itu.
Mashari menyampaikan, area Pantai Panduri cukup luas. Dengan tersedianya lahan yang cukup, diharapkan nantinya tidak hanya dibangun menara, namun juga ruang pertemuan untuk sidang isbat.
‘’Kalau jadi direalisasikan, nanti bisa menjadi pendukung wisata Pantai Panduri. Itu karena bisa menjadi wisata edukasi,’’ ujarnya. (fud/ds)