Menjadi atlet basket kebanggaan Indonesia di ajang internasional tidak pernah terbayang di benak Sumiati Sutrisno, 32. Melalui hobi yang dia tekuni itu, dia bisa menyelesaikan pendidikannya hingga kuliah dengan beasiswa.
BERLATAR belakang dari keluarga sederhana, tak membuat wanita yang akrab disapa Mia ini takut untuk bermimpi setinggi-tingginya.
Sejak kecil, perempuan asal Kecamatan Soko itu bercita-cita menjadi pebasket andal. Namun, dengan prinsip tidak meninggalkan pendidikannya.
‘’Agar tidak membebani orang tua, saya mencari beasiswa pendidikan melalui basket,” kenang dia.
Kelihaian Mia dalam memantulkan bola semakin terasah saat menjadi siswi SMA Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Indonesia (YPPI) 2 Surabaya.
Hingga saat menjadi mahasiswi S-1 Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya), dia terpanggil untuk mengikuti seleksi Tim Nasional Bola Basket Indonesia.
Dengan kesungguhan dan kerja keras, Mia berhasil lolos menjadi bagian Tim Nasional Bola Basket Indonesia sejak 2017.
Keberhasilan itu menjadi awal perjalanannya menjadi atlet profesional yang membawa nama Indonesia di berbagai kejuaraan dunia.
‘’Saya bisa bertemu dan belajar banyak dari teman-teman atlet dari berbagai daerah dan negara lain,” kata dia.
Banyak kompetisi yang pernah Mia juarai bersama teman satu timnya. Antara lain, medali perunggu di Sea Games 2017, Juara I Elite 2018, Juara I Srikandi Cup 2019, Juara I GMC 2020, hingga mendapatkan perunggu di kompetisi FIBA Asia Cup 2022.
Dari banyaknya kompetisi yang Mia ikuti, dia mengaku kompetisi bola basket yang paling berkesan di hidupnya yaitu ketika menjuarai kompetisi Developmental Basketball League (DBL).
Sebab, pada kompetisi tersebut atlet berjilbab ini mendapatkan predikat menjadi pemain terbaik DBL selama dua tahun berturut-turut.
Salah satu momentum membahagiakan bagi Mia saat tahu hadiah dari predikat pemain terbaik itu mendapatkan sepeda motor.
Hadiah tersebut menjadi sepeda motor pertama Mia yang digunakan untuk pendidikan dan ke tempat latihan.
‘’Saya bersyukur karena sebelumnya saya hanya punya sepeda dan harus mengayuh sekitar 30 menit untuk ke tempat latihan,” kenangnya terharu.
Selain aktif mengikuti kompetisi, lulusan Ubaya itu juga pernah aktif menjadi pelatih basket. Dia sudah melatih di bas ketball academy sekitar empat tahun.
Sudah tak terhitung berapa anak didiknya yang sukses menjuarai kompetisi.
Namun sejak 2022, perempuan berzodiak Aries itu memutuskan berhenti sejenak dari segala rutinitas mengikuti kompetisi bola basket. Sebab, ingin fokus mengurus keluarga pasca menikah dengan pria yang dia cintai.
Meskipun begitu, suatu saat Mia tetap ingin kembali aktif melatih.
‘’Rencana untuk melatih ada, tapi untuk sekarang akan fokus keluarga dulu,” tuturnya.
Untuk menjadi atlet berprestasi seperti dirinya, Mia berpesan agar terus semangat dan disiplin untuk berlatih. Serta, jangan pernah cepat puas dengan apa yang dicapai.
‘’Karena lawan tersulit adalah diri kita sendiri,” pesan dia. (fit/yud)