Berkat kegigihannya dalam berlatih, Muhammad Fajri Asyid Shubeih berhasil meraih berbagai kejuaraan tenis meja di tingkat kabupaten dan provinsi. Kini dia sedang mempersiapkan diri mengikuti kejuaran di tingkat nasional.
PULUHAN piala, medali, sertifikat penghargaan, hingga foto-foto kenangan saat bertanding tertata rapi di setiap sudut ruang tamu rumah orang tua Muhammad Fajri Asyid Shubeih di Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak.
Di ruang tamu yang sederhana itulah, perjalanan panjang Asyid sebagai atlet meja tenis terukir.
Di usianya yang baru 14 tahun, bermacam piala, medali, dan sertifikat kejuaraan dari tingkat kabupaten hingga provinsi berhasil dia diraih.
Lebih kurang sudah enam tahun ini bocah kelahiran 2009 itu menggeluti cabang olahraga tenis meja.
Tepatnya saat masih duduk di bangku kelas tiga Madrasah Ibtidaiyah (MI).
‘’Awal bermain itu diajak ayah. Setelah itu sering berlatih rutin,’’ ujar siswa yang saat ini duduk di bangku kelas sembilan MTSN 1 Tuban itu.
Sejak saat itu, hampir saban hari dia latihan bersama sang ayah, hingga bakatnya benar-benar terasah.
Tak tanggung-tanggung, saat latihan, dia menghabiskan waktu lima jam per hari.
‘’Dari pukul 2 siang sampai pukul 5 sore, setelah itu lanjut malam habis isya sekitar pukul 7 sampai pukul 9 malam,’’ tuturnya.
Dan saat weekend, dia berlatih skill dengan pelatih dari Surabaya. Sedangkan di hari biasa, cukup berlatih bersama ayahnya.
‘’Ayah sangat mendukung, sehingga selalu menemani ketika berlatih,’’ ungkapnya.
Putra dari pasangan Maliki dan Ima Ulfatin itu mengungkapkan, meski memiliki bakat yang diturunkan dari sang ayah, tidak lantas perjalanannya sebagai atlet tenis meja berjalan mulus.
Bahkan, saat awal bermain, memegang bet dan memukul bola saja tidak semua.
Namun, semua itu menjadi terbiasa dan lihai setelah rutin latihan.
‘’Kuncinya, rutin latihan,’’ katanya.
Asyid sangat mengidolakan sang ayah. Selain menjadi orang tua, ayahnya juga pelatih yang luar biasa.
Selalu memberikan motivasi terhadap dirinya.
Dan itulah yang membuat dirinya semangat terus berlatih.
‘’Ayah mengajari saya banyak hal. Dari mempelajari putaran bola, hingga pengembalian bola yang baik dan benar. Ayah secara sabar mengajari saya,’’ pungkasnya.
Di antara prestasi dalam kejuaran tenis meja yang pernah Asyiq juarai, yakni Juara 1 Kejuaraan Tenis Meja PTMSI Kabupaten Tuban, Juara 3 Lomba Tenis Meja Real Junior Cup Jawa Timur, Juara 1 Porseni MTS Kabupaten Tuban, Juara 2 Porseni Jawa Timur, dan masih banyak yang lainnya.
Dari berbagai prestasi yang pernah dia raih, Asyiq juga pernah kalah dan pulang tanpa membawa medali.
Namun, hal itu tak mematah kan semangatnya.
‘’Kalau kalah harus lebih giat berlatih,’’ ucapnya dengan penuh semangat.
Sekarang ini, Asyiq sedang mempersiapkan diri untuk lomba di Semarang liga nasional tenis meja.
‘’Persiapanya ya sering berlatih, dan menjaga kesehatan agar nanti mendapat hasil yang terbaik,’’ tandasnya. (zia/tok)