TUBAN – Meski tidak terlalu sering dibincangkan, sesungguhnya pertarungan pemilihan umum legislatif (pileg) juga tidak kalah sengit. Khususnya calon DPR RI.
Dari pembagian wilayah, Tuban masuk dalam daerah pemilihan (dapil) IX Jawa Timur.
Bergandengan dengan Bojonegoro. Dapil IX Jawa Timur ini tidak termasuk kategori dapil ‘neraka’.
Keterwakilan anggota legislatif dari dapil Tuban-Bojonegoro ini sebanyak 6 kursi.
Jumlah pemilih total untuk Pemilu 2024 ini kurang lebih 1.979.272 jiwa atau 6,3 persen dari total seluruh pemilih Jawa Timur yang berjumlah 31.402.838 jiwa.
Dalam kontestasi politik, dapil ini hanya didominasi dua parpol, yakni PKB dan Golkar.
Dalam Pemilu 2019, dua partai ini suaranya mencapai 36,4 persen dari seluruh jumlah total suara.
Rinciannya, PKB sebanyak 23,4 persen, Golkar 13 persen, PDI Perjuangan 9,9 persen, Demokrat 9,2 persen, Gerindra 6,8 persen, Nasdem 5,8 persen, PPP 5,7 persen, PAN 4,6 persen, dan PKS 2,3 persen.
Sejalan dengan perolehan suara parpol, kandidat capres-cawapres 2019 yang diusung PKB, Golkar, PDI Perjuangan, Nasdem dan PPP mendapatkan keterpilihan signifikan.
Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mendominasi 67,1 persen suara, sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang diusung Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat hanya mendapatkan 28,8 suara.
Artinya, peta kontestasi kandidat pilpres di dapil Jatim IX pada Pemilu 2019 ini ekuivalen dengan perolehan suara masing-masing partai pendukungnya.
Mesin partai dapat dikatakan mampu menjalankan keputusan yang telah diambil oleh hirarki di atasnya terkait dukungan kandidat capres dan cawapres.
Berdasar penguasaan teritori, PKB dan Golkar menguasai wilayah Bojonegoro dan Tuban.
Dua parpol besar di dapil IX ini memiliki potensi mendapatkan dua kursi. Namun, sepertinya hanya satu yang akan mendapat dua kursi.
Apakah tetap PKB atau direbut Golkar yang pada Pileg 2019 lalu hanya mendapat satu kursi. Setidaknya, Pileg 2024 di Jatim IX ini berkelindan dengan kontestasi pilkada yang akan digelar November mendatang.
Masing-masing kader kedua partai ini bertarung untuk mendapatkan suara terbanyak—yang nantinya dijadikan modal dan bargaining politik dalam pilkada.
Potensi dua kursi Partai Golkar itu kemungkinan akan didapat oleh petahana, yakni Haeny Relawati Rini Widyastuti, mantan Bupati Tuban yang juga ibu kandung Bupati Tuban saat ini, Aditya Halindra Faridzky.
Adapun kursi kedua, kemungkinan akan diraih oleh Eko Wahyudi.
Sementara potensi dua kursi dari PKB kemungkinan didapat oleh Anna Mu’awanah yang juga mantan Bupati Bojonegoro dan anggota DPR RI itu.
Sedangkan kursi kedua akan diperebutkan oleh dua petahana, Farida Hidayati dan Ratna Juwita Sari.
Di sisi lain, ada potensi Nasdem yang akan mendapatkan kursi DPR RI dari dapil Jawa Timur IX.
Kekuatan Nasdem di dapil ini diperkuat menyusul bergabungnya Wakil Bupati Tuban, Riyadi ke partai besutan Surya Paloh tersebut.
Sebelumnya, konsentrasi suara Nasdem hanya berada di Bojonegoro.
Potensi kursi akan didapatkan oleh Suyoto, mantan Bupati Bojonegoro.
Sementara partai yang berpotensi kehilangan kursi adalah Gerindra.
Wihadi Wiyanto dalam Pemilu 2019 lalu hanya mendapatkan 32 ribuan suara. Bahkan, selisih dengan kandidat lainnya dari partai yang sama hanya 400-an.
Terpilihnya Wihadi dalam pemilu sebelumnya sangat dibantu karena suara partainya sangat besar.
Dalam pemilu kali ini, jika tidak benar-benar bisa memanfaatkan Prabowo effect, maka Gerindra akan kehilangan kursinya.
Bagaimana dengan Demokrat dan PDI Perjuangan? Sepertinya masih akan tetap memperoleh masing-masing satu kursi di dapil Jatim IX ini. Kursinya pun akan tetapi diisi oleh petahana, Didik Mukriyanto dan Abidin Fikri. (*)