TUBAN, Radar Tuban – Sepuluh tahun lalu, musisi yang ingin memiliki rekaman lagu sendiri harus susah payah pergi ke ibu kota untuk rekaman. Proses tersebut belum termasuk pembuatan video klip hingga merilis lagu. Butuh proses panjang yang melelahkan. Kini, kemajuan teknologi mempermudah segalanya. Termasuk dalam rekaman lagu.
Vallen Novva, salah satu penyanyi muda ini membuktikan bahwa musisi Tuban bisa produktif berkarya. Sejak berkarir di dunia musik sekitar tiga tahun terakhir, dia sudah merilis lima lagu. Judulnya Move On, Aku Tresno Sliramu, Plemben-Roti, Lawang Ati, dan Obat Kuat.
Untuk lagu terakhir, saat ini masih dalam proses rekaman dan rencananya akan dirilis pertengahan bulan ini. ‘’Semua proses rekaman dan pembuatan video klip dilakukan di Tuban,’’ kata dia.
Lima lagu yang dinyanyikan penyanyi nyentrik asal Kelurahan Sidomulyo, Tuban ini diciptakan Joko Wahyuono yang juga pemilik rumah produksi Keluarga Widaswara.
Hingga kini lebih dari 35 lagu diproduksi rumah musik yang bermarkas di Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban tersebut.
‘’Semua produksi lagu memanfaatkan studio musik di rumah,’’ kata musisi yang juga pegawai negeri sipil (PNS) itu.
Joko mengatakan, untuk rekaman sebuah lagu, dibutuhkan take vokal dan penataan musik sekitar tiga jam. Setelah masuk proses editing, dilanjutkan proses pengambil video klip. Untuk pengambilan video klip, anggota Dewan Kesenian Tuban (DKT) ini selalu memanfaatkan lokasi-lokasi ikonik di Tuban. ‘’Semakin menguatkan fakta bahwa musisi Tuban bisa berdikari, berkarya di atas kaki sendiri,’’ ungkap dia.
Joko mengemukakan, Bumi Wali adalah gudangnya musisi Indonesia. Koes Plus adalah salah satu bukti musisi Tuban yang melegenda dan namanya tak tenggelam digerus zaman. Demikian pula musisi-musisi hebat lain di Tuban, kualitasnya sudah menasional. Melalui rumah produksinya, dia memberikan wadah kepada para musisi muda untuk menghasilkan karya. (yud/ds)